(Baca juga: Jarang Disorot, Lihat Cara Putra Rossa Rawat Ibunya yang Sedang Sakit, Hati Jadi Meleleh)
5. Potongan Kue Pengantin Dikirim Melalui Pos
Namanya juga pernikahan keluarga Kerajaan, tamu yang diundang tentu tidak bisa sembarangan.
Pada pernikahan Pangeran Harry dan Meghan, mereka total hanya mengundang 600 tamu undangan saja.
Tentu terhitung sangat terbatas, kan?
Karena itu, untuk kerabat, saudara atau bahkan teman yang tidak diundang, Kerajaan akan mengirimkan potongan kue pengantin melalui pos.
Nah, seperti penjelasan di atas, mereka yang tidak diundang ini akan mendapat potongan kue pengantin bagian tengah.
Tapi tenang, potongan kue pengantinnya tentu dikemas mewah sehingga bisa sampai ke tujuan dalam kondisi baik.
(Baca juga: Jarang Diekspos, Maia Estianty Bawa Keluarga Besarnya Makan di Restoran Mewah, Ada Al El Dul Juga)
(Baca juga: Anaknya Baru Ulang Tahun Pertama, Nia Ramadhani Akan Sewa Hotel Mewah, Menunya Bikin Syok!)
6. Detailnya Luar Biasa
Satu hal lagi yang selalu jadi perhatian adalah detail atau dekorasi kue pengantin.
Soalnya, Kerajaan Inggris terkenal selalu serius memikirkan dekorasi kue pengantin mereka.
Pada pernikahan Ratu Elizabeth misalnya, kuenya bertema “Katedral” dengan detail bangunan katedral, tokoh-tokoh kecil sampai lambang Kerajaan.
Kue pernikahan Lady Di lebih sederhana namun tetap manis.
Soalnya, bagian atas kue dihiasi bunga-bunga indah yang sedang bermekaran.
Nah, tak jauh berbeda dengan orang tuanya, Pangeran William juga memilih tema bunga sebagai dekorasi kue pengantinnya.
Di atas kue pengantin megah itu, bertaburan bunga mawar, thistle, daffodil, shamrocks, plus oak dan acorn yang sungguh indah.
Bagiamana?
Semuanya sungguh unik, kan?
Apa ada yang berniat mengadopsi tradisi ini dan melakukannya pada pernikahan Anda?
Untuk mendapatkan buku-buku resep pilihan Sedap Saji, kunjungi juga: Kanal Belanja Sajian Sedap
(Baca juga: Laudya Cynthia Bella Unggah Foto di Dapur Lawas Sambil Bakar Kayu, Warganet Kok Baper?)
(Baca juga: Asistennya Makan sambil Lesehan di Mobil, Ussy “Ntar Disangka Bosnya Suruh Duduk Di Bawah”)