Sajiansedap.id – Rajin minum teh hitam diakui bisa mencegah dan mengobati diabetes melitus sebab ia bisa berfungsi sebagai pengganti insulin.
Kesegaran teh telah dikenal di Cina sejak 3000 SM, pada zaman Kaisar Shen Nung.
Sedangkan di Jepang merebak sekitar abad ke 12 - 14, pada masa Kamakaru.
Rohayati Suprihatini, pada situs Pusat Penelitian Teh dan Kina, Bandung, menulis bahwa teh hitam merupakan jenis teh yang paling banyak diminum oleh bangsa-bangsa di dunia.
Dari total konsumsi teh dunia pada 2007 yang mencapai 3,4 juta ton, 69%-nya berupa teh hitam.
BACA JUGA: Salad Jagung Nanas, Menu Sarapan Lezat untuk yang Sedang Diet
Dibilang teh hitam lantaran warna daunnya menjadi hitam setelah teroksidasi. Padahal, saat diseduh warna airnya kemerahan, makanya disebut juga teh merah.
Hingga kini, diyakini teh hitam lebih teroksidasi dibandingkan dengan teh hijau, teh oolong, ataupun teh putih.
Hebatnya, beda dengan jenis teh lainnya, rasa teh hitam bisa awet sampai beberapa tahun.
Harus muda dan utuh
Teh hitam dibuat dari pucuk daun teh segar, yang dibiarkan layu sebelum digulung. Lalu dipanaskan dan dikeringkan.
Mengapa harus pucuk daun teh muda dan utuh? Karena masih optimal mengandung komponen bioaktif teh, yakni polifenol yang senyawa dominannya adalah catechin.
Menurut Archieve of International Medicine, kemampuan polifenol menangkap radikal bebas mencapai 100 kali lebih efektif dibandingkan dengan vitamin C dan 25 kali lebih efektif dibandingkan dengan vitamin E.
Pusat Jantung Nasional RS Jantung Harapan Kita, Jakarta (RSJHK) juga pernah memaparkan hasil penelitiannya bahwa catechin dalam teh hitam mampu melawan penyakit degeneratif.
Sedangkan senyawa theaflavin dalam teh merupakan senyawa antioksidan, antikanker, antimutagenik, dan antidiabetes.
Bagaimana kekuatan itu terbentuk? Dalam proses fermentasi yang dilakukan terhadap teh hitam, antioksidan catechin berubah menjadi theaflavin yang menyebabkan rasa teh hitam menjadi segar dan kemerahan.
Setelah perubahan itu, sepak terjang theaflavin sebagai antioksidan setingkat bahkan lebih andal ketimbang catechin sendiri.
Pada 2003, Prosenjit dan Sukta membuktikan, daya sergap theaflavin terhadap radikal bebas lebih hebat dibandingkan dengan epigallo catechin gallate (EGCG), salah satu jenis catechin.
Malah digunjingkan, theaflavin mampu meningkatkan antioksidan alami dalam tubuh. Satu hingga dua cangkir teh hitam per hari juga bisa menghambat penimbunan kolesterol sampai 46%. Sedangkan empat cangkir teh hitam berkhasiat menekan sampai 69%.
BACA JUGA: Banana Choco Crepes Ini Cocok Menu Sarapan Yang Mengenyangkan Besok
Berkah penderita diabetes
Teh hitam juga diyakini mampu menjadi sumber bahan pangan alami bagi para penderita diabetes, terutama dalam kapasitasnya untuk menaikkan aktivitas insulin.
Penelitian Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), yang dipublikasikan dalam Journal Agric Food Chem 2002, menunjukkan kemampuan teh hitam dalam meningkatkan aktivitas insulin melebihi teh hijau dan teh oolong.
Dampak lanjutannya, tentu saja masalah gangguan di ranjang seperti ereksi dan ejakulasi bisa ikut membaik.
Mirip kata pepatah, sekali mendayung, dua-tiga pulau terlampaui.
Bahkan, penelitian USDA's Agricultural Research Service, Beltsville membuktikan teh hitam mampu menaikkan efektivitas insulin sampai 15 kali, sehingga teh hitam sangat bermanfaat untuk mengatasi diabetes dan berbagai komplikasi yang diakibatkannya, termasuk terjadinya katarak, impotensi, dan ejakulasi dini.
Penelitian Wang Dongfeng (1996) juga menunjukkan manfaat teh dalam mengobati diabetes.
Hasil penelitian tersebut menyatakan, kadar polisakarida (CTPS) pada teh berpengaruh nyata terhadap pengurangan gula darah dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Polisakarida pada teh memiliki karakteristik sebagai berikut: berberat molekul 107.000; dapat terdegradasi pada pH antara 5,0 - 7,0; larut dalam air panas; dan tidak larut dalam pelarut organik.
Pada manusia sehat, teh hitam mampu menurunkan kadar gula dalam darah dan meningkatkan kadar insulin.
Oleh karenanya, teh hitam mampu mencegah terjadinya penyakit diabetes melitus pada mereka yang berisiko tinggi terkena, baik akibat faktor genetis maupun pola hidup, khususnya pola makan.
Pada Februari 2008, Aging Cell Journal menerbitkan hasil penelitian terbaru yang dilakukan para peneliti di bawah pimpinan Graham Rena, dari Neurosciences Institute, Ninewells Hospital and Medical School, University of Dundee, Skotlandia.
Dunia kesehatan terhentak oleh hasil studi ini. Disebutkan, theaflavin dan tearubigin dari teh hitam dapat meniru kerja insulin dalam mengendalikan diabetes.
Theaflavin yang diidentifikasi meniru kerja insulin tersebut adalah teaflavin 3-O-gallate, theaflavin 3'-O-gallate, dan theaflavin 3,3'di-O-gallate. (Dharnoto – Intisari September 2009)
BACA JUGA: Wow! Ternyata Bisa Relaksasi Murah dengan Minuman Sampah Ini!
Artikel ini sudah tayang di Intisari dengan judul "Bikin Jantung Sehat Adalah 1 dari 2 Manfaat Baik dari Teh Hitam"