Tetapi, perlu ditekankan air soda di sini adalah yang tanpa rasa, hanya air yang memiliki karbon dioksida bertekanan yang dilarutkan ke dalamnya.
Karbon dioksida yang menyebabkan munculnya buih atau gelembung, membuat air berkilau yang tampak jauh lebih menyenangkan daripada air minum biasa.
Ada beberapa mitos terkait sparkling water yang mungkin pernah dengar.
BACA JUGA : Enak Sih Kalau Dimakan dengan Sambal, Tapi Kol Goreng Ternyata Bisa Sebabkan Kanker, Duh!
Mitos 1: Sparkling water menghancurkan enamel gigi
Tingkat pH air soda (pada pH 5) tidak cukup rendah untuk mengikis enamel gigi, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Dental Association.
Tetapi meski tidak merusak email gigi, berhati-hatilah dengan minuman bersoda asam lainnya yang dapat merusak kesehatan mulut.
Periksa label, sebaiknya pilih air tanpa tambahan perasa, gula, dan asam sitrat jika khawatir tentang kesehatan gigi.
Karena bahan-bahan ini memiliki potensi merusak gigi.
Mitos 2: Sparkling water melarutkan kalsium pada tulang, berpotensi menyebabkan osteoporosis
Penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi soda dikaitkan dengan penurunan kepadatan mineral tulang, khususnya pada perempuan.
Namun, ini berkaitan dengan konsumsi minuman kola secara khusus, bukan sparkling water.
Dalam penelitian lain di mana peneliti mengkaji satu kelompok untuk minum 1 liter sparkling water sehari dan kelompok lain minum 1 liter air biasa sehari selama 8 minggu.
Hasilnya, tidak ada perbedaan yang tampak antara kedua kelompok dalam hal kepadatan tulang.
BACA JUGA : Ganjal Lapar Sebelum Makan Malam dengan Mendoan Sambal Kacang Nikmat