Sudah hampir 12 tahun berlalu, Herold masih ingat jelas bagaimana keadaan saat tsunami yang menewaskan sekitar 228.000 orang itu terjadi.
Kisah Pilu Herold Ketika Gelombang Tsunami Terjadi
Dilansir dari BolaSport.com begini kisah pilu yang dialami oleh Herold ketika tsunami terjadi.
Pada Minggu pagi yang damai, ibu Herold tiba-tiba bergegas masuk ke ruangan tempatnya dan adik perempuannya tertidur.
"Saya mungkin berumur sembilan tahun. Ibu kemudian berteriak, 'Bangun dan lari cepat', dan kami pun melakukannya," kata Herold.
"Kami berlari keluar dan mencapai lapangan. Desa kami cukup dekat dengan laut menderu. Saya memegang erat tangan ibu dan tiba-tiba saya menemukan diri saya diliputi air. Bahkan, ibu tidak sadar jika kami berpisah," katanya.
Kepanikan pun membayangi benak Herold. "Saya hanya menangis dan menangis. Saya dapat gigitan nyamuk di seluruh tubuh dan saya pun menjadi lemah," ujar atlet yang kini berusia 23 tahun tersebut.
BACA JUGA: Siang Nanti Bikin Keluarga Senang dengan Menyajikan Gangsa yang Rasanya Lezat
Setelah bertahan semampunya, tim pencari pun tiba dan mulai menyusuri jenazah-jenazah yang bergelimpangan di bawah Herold.
Dari atas pohon, Herold mengumpulkan semua kekuatannya untuk berteriak meminta tolong.
"Mereka menurunkan saya," kata Herold mengenang.