Kisah Pilu Atlet Asian Games Debora Herold, Korban Tsunami Aceh yang Bertahan Hidup dengan Makan Kulit Pohon

By Miyanti, Kamis, 23 Agustus 2018 | 10:42 WIB
Deborah Harold (statics.sportskeeda.com)

Sajiansedap.idAsian Games 2018 menyimpan banyak cerita mulai dari yang menghibur sampai mengharukan.

Bagaimana tidak, pesta olahraga masyarakat Asia ini diikuti oleh 45 negara,

Bayangkan betapa banyak cerita yang mengiringinya.

Tak hanya cerita dari para atlet Indonesia, tetapi juga dari para atlet negara lainnya, salah satunya India.

BACA JUGA: Wow, Bukan Cuma Satu, dalam Seporsi Rendang Kari Ini Tersaji Dua Kenikmatan yang Bikin Ketagihan

Bencana Gelombang Tsunami Tahun 2016

Adalah Deborah Herold, atlet balap sepeda India yang menyimpan kisah mengharukan itu.

Di balik ketangguhannya di arena pertandingan, ia menyimpan kisah pilu.

Jauh sebelum dirinya menjadi atlet, ternyata Herold adalah salah satu korban tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2006 lalu.

Kala itu terjadi gempa berkekuatan 9,1 yang berpusat di Samudera Hindia dan mengakibatkan gelombang tsunami.

Tak hanya mengguncang dan melibas Tanah Serambi Mekah, tetapi juga mengguncang beberapa wilayah di negara tetangga.

Herold tumbuh di Kepulauan Andaman dan Nikobar (terletak dekat Sumatera jauh di sebelah timur daratan India) dan tempat tinggalnya ini ikut dilanda bencana.

Sudah hampir 12 tahun berlalu, Herold masih ingat jelas bagaimana keadaan saat tsunami yang menewaskan sekitar 228.000 orang itu terjadi.

BACA JUGA: Restoran Bukan Jadi Tempat Makan, Richard Muljadi Keturunan Konglomerat Indonesia Tertangkap Konsumsi Kokain di Toiletnya

Kisah Pilu Herold Ketika Gelombang Tsunami Terjadi

Dilansir dari BolaSport.com begini kisah pilu yang dialami oleh Herold ketika tsunami terjadi.

Pada Minggu pagi yang damai, ibu Herold tiba-tiba bergegas masuk ke ruangan tempatnya dan adik perempuannya tertidur.

"Saya mungkin berumur sembilan tahun. Ibu kemudian berteriak, 'Bangun dan lari cepat', dan kami pun melakukannya," kata Herold.

"Kami berlari keluar dan mencapai lapangan. Desa kami cukup dekat dengan laut menderu. Saya memegang erat tangan ibu dan tiba-tiba saya menemukan diri saya diliputi air. Bahkan, ibu tidak sadar jika kami berpisah," katanya.

Kepanikan pun membayangi benak Herold. "Saya hanya menangis dan menangis. Saya dapat gigitan nyamuk di seluruh tubuh dan saya pun menjadi lemah," ujar atlet yang kini berusia 23 tahun tersebut.

BACA JUGA: Siang Nanti Bikin Keluarga Senang dengan Menyajikan Gangsa yang Rasanya Lezat

Setelah bertahan semampunya, tim pencari pun tiba dan mulai menyusuri jenazah-jenazah yang bergelimpangan di bawah Herold.

Dari atas pohon, Herold mengumpulkan semua kekuatannya untuk berteriak meminta tolong.

"Mereka menurunkan saya," kata Herold mengenang.

"Saya sudah putus asa untuk melihat keluarga saya lagi. Orangtua khawatir, takut saya terhanyut. Ketika kami akhirnya bersatu kembali, Anda dapat membayangkan kerasnya suara tangisan saya," ucapnya.

BACA JUGA: Sarapan dengan Soun Goreng Kuning Rebon Pasti Habis Disantap Secepat Kilat

Bertahan di Pohon Tanpa Makan dan Minum

Dikutip dari sportskeeda.com, saat cengkaraman tangan Herold lepas dari sang ibu, ia ditarik oleh arus yang sangat kuat.

Arus tersebut membuatnya bertabrakan dengan salah satu pohon.

Ketika bertabrakan, Herold pun segera naik ke cabang teratas.

Di cabang itu, Herold melihat air hampir setinggi 26 kaki.

Meskipun mampu naik sampai cabang teratas, rupanya Herold tidak bisa turun sehingga Ia pun terjebak.

BACA JUGA:  Yakin Deh, Bakal Sulit Menolak Nasi Goreng Kambing yang Lezat Ini

Ia terjebak selama lima hari di atas pohon, Herold bertahan tanpa ada makanan dan minuman.

Herold sempat berteriak minta tolong dengan akses khas negaranya, tetapi suara kehancuran dan gemuruh membuat suaranya tidak terdengar.

Miris, Ia juga sempat meneriakan nama ayah dan ibunya, tetapi jawabannya tetap sunyi.

Dengan kondisi yang sudah lemah Herold memaksakan diri untuk makan daun dan kulit pohon yang robek selama terjebak.

Pasalnya Ia tidak punya pilihan lain.

Tubuhnya gemetar karena fisiknya lemah dan ketakutan yang menderanya.

Hingga akhirnya pada hari ke 5, tim penyelamat datang dan membawanya tenda penyelamat setempat.

BACA JUGA: Bukan dari Mertua, Kali Ini Sandra Dewi Dapat Kirimn Ketupat Lengkap dari Orang Spesial

Bencana yang kemudian dikenal sebagai Tsunami Samudera Hindia itu mengubah beberapa perspektif hidup Herold, terutama tentang konsep ketakutan dan kegagalan.

Ia tidak ingin terus mengingat kejadian pilu itu.

Herold bangkit dan mencari sesuatu yang bisa membuatnya bahagia.

Perempuan ini mencoba berbagai hal untuk menemukan apa yang disukainya.

Ia bereksperimen mulai dari mencoba olahraga atletik dan lain sebagainya.

Hingga akhirnya Ia menemukan sebuah kebahagiaan saat bersepeda.

Pekan depan perempuan berusia 23 tahun ini akan beraksi di Jakarta International Velodrome.

BACA JUGA: Sarapan Esok Hari Pasti Makin Puas dengan Nasi Tim Ayam Udang yang Super Sedap

Semoga berhasil, Herold!

BACA JUGA: Akibat Pengalaman Masa Kecil, Inul Selalu Terima Jatah Kurban Tapi Tak Mau Makan Dagingnya