Sajiansedap.id - Tidak jarang ketika habis makan siang, bukannya semangat yang didapat, justru kantuk yang menggelayut di mata.
Banyak yang menganggap hal ini berbahaya.
Tidak jarang juga orang-orang menghubungkan gejala ini dengan berbagai penyakit.
Padahal, mengantuk setelah makan termasuk hal yang wajar, lo.
Berikut penjelasannya oleh ahli
BACA JUGA: Havermut Goreng Keju, Camilan Nikmat dan Sehat Kini Mudah Dibuat
Termasuk Hal Normal
Ketika habis makan, kita pasti tidak langsung melanjutkan pekerjaan.
Tapi, akan beristirahat sejenak.
Biasanya, orang Indonesia menyebutnya dengan "menurunkan makanan ke perut".
Hal ini tidak salah, karena sesaat setelah makan masuk ke tubuh, organ pencernaan pasti langsung bekerja.
Untuk itu, ketika kita langsung bekerja setelah makan, bukannya sehat, justru akan menimbulkan mual atau gangguan pencernaan lain.
BACA JUGA: Lembut Dan Manisnya Carabikang Cocok Disajikan Untuk Camilan Saat Kumpul Keluarga
Namun, sering kali ketika berhenti sejenak itu, lima menit kemudian kita akan terserang rasa kantuk yang sangat hebat.
Tentu ini seringkali menimbulkan pertanyaan.
Apakah kita makan terlalu kenyang?
Atau apakah gejala ini menunjukkan cara makan yang salah?
Hal ini kemudian dijawab oleh ahli gizi asal Australia, Robbie Clark.
"Merasakan kelelahan habis makan adalah hal yang sangat normal," kata Robbie.
"Ada beberapa alasan dibalik gejala ini, tapi alasan utamanya tentu saja karena proses pencernaan yang sedang berlangsung," lanjutnya.
Robbie menjelaskan bahwa tubuh memerlukan energi untuk berfungsi dan menjalankan hidup.
Kita mendapatkan hal ini dari makanan yang dimakan.
Sebelum makanan tersebut menjadi energi, ada proses pencernaan yang terjadi dalam tubuh untuk mengubah nutrisi menjadi energi untuk tubuh.
BACA JUGA: Buktikan Sendiri! Keluarga Pasti Rebutan Demi Cimol Hot Yang Lezat Ini
Nah, mengapa kita mengantuk setelah makan adalah karena makan memancing tubuh untuk memproduksi hormon insulin.
Hormon ini bisa memancing hormon lain yang bisa menimbulkan kebahagiaan dan rasa kantuk.
Hal ini semakin dirasakan ketika kita memakan makanan yang mengandung glukosa seperti nasi.
Ketika makan makanan manis, hormon insulin akan diproduksi semakin banyak.
Hal ini bisa memancing rasa kantuk yang lebih besar.
Penjelasan Robboe Clark ini juga disetujui oleh praktisi diet Jemma O'Hanlon.
BACA JUGA: Sarapan Praktis dengan Lontong Tuyuhan khas Rembang, Si Kecil Pasti Suka
"Karbohidrat dapan meningkatkan produksi neurotransmitter atau bisa disebut serotonin," kata Jemma.
Menurutnya penjelasannya, serotonin bisa meningkatkan perasaan baik pada tubuh.
Zat ini juga membuat kita merasa nyaman yang kemudian bisa menimbulkan kantuk.
Rasa kantuk yang datang sehabis makan dapat disarakan lebih kuat ketika kita makan banyak.
Hal ini karena zat untuk memancing hormon kantuk juga terkandung sangat banyak.
Untuk mengurangi gejala ini, ada beberapa cara, seperti berikut:
BACA JUGA: Sebabkan Keracunan Pada Pelanggannya, Fakta Dibalik Menu Salad McDonald Ini Sungguh Mengerikan!
1. Jangan Menunda Sarapan
Perut yang sudah kenyang sejak pagi akan membuat porsi makan siang lebih sedikit.
Dengan porsi sedikit, maka karbohidrat yang masuk juga akan semakin kecil.
Sehingga, produksi hormon kantuk akan lebih sedikit pula dan rasa kantuk dapat dikurangi.
BACA JUGA: Kacau Banget, Seorang Pria Asal Belanda Nekat Masukkan 18 Telur Rebus Ke Bokongnya Saat Mabuk!
2. Makan Sedikit-Sedikit
Makan sedikit tapi dalam jangka waktu yang lebih sering bisa mengontrol level gula darah dalam tubuh.
Dengan level gula darah yang terkontrol, maka tubuh bisa menyesuaikan untuk tidak memproduksi terlalu banyak insulin ketika makan.
3. Bergerak
Salah satu cara yang paling mudah dilakukan untuk menghindari gejala ini adalah bergerak.
Dengan bergerak, gula yang masuk akan berubah menjadi energi.
Selain itu, bergerak juga dapat memancing hormon adrenalin yang bisa menyebabkan kita untuk terus terjaga.
BACA JUGA: Duh, Cuma karena Hal Sepele Ini, Masakan Ayudia Bing Slamet Sampai Diprotes Keras Sang Suami