Aneh, Restoran Ini Pasang Larangan Anak di Bawah 14 Tahun untuk Masuk, Apa Sebabnya?

By Raka, Kamis, 6 September 2018 | 17:40 WIB
Sebuah restoran melarang anak-anak untuk masuk (istock)

SajianSedap.id – Terkadang peraturan yang dibuat sebuah restoran membuat Anda merasa bingung dan terheran-heran.

Sebuah restoran di Binz, Jerman, menuai kecaman karena menerbitkan peraturan yang melarang anak-anak untuk masuk.

Baca Juga : Sekarang Tak Perlu Repot Pergi Ke Salon, Susu Bubuk Juga Bisa Bikin Kulit Tampak Glowing, Begini Caranya

Oddity Central memberitakan Selasa (4/9/2018), restoran bernama Oma's Kuche (Dapur Nenek) melarang anak usia di bawah 14 tahun masuk selepas pukul 5 sore.

Sang pemilik, Rudolf Marki, berujar dia telah memikirkan untuk memasang peraturan tersebut sejak lama karena tak tahan dengan perilaku anak-anak. 

Marki mengatakan, perilaku anak-anak dan orangtua mereka semakin buruk dari tahun ke tahun.

Hal tersebut membuatnya memasang papan larangan di depan pintu masuk.

Dia memberi contoh anak-anak sering menjatuhkan taplak meja, memecahkan gelas wine, maupun berlarian di sekitar pramusaji yang sedang membawa nampan makanan.

Baca Juga : Jarang Terekspos, Cantik dan Awet Mudanya Istri Mandra Saat Makan Bersama Bikin Salah Fokus

Orangtua mereka kadang tidak memperhatikan, bahkan ada yang tersenyum dengan ulah mereka. Puncaknya tatkala anak itu merusak properti restoran.

Oma's Kuche

"Kami mendirikan tempat ini tidak untuk membesarkan anak-anak. Melainkan memberi kepuasan kepada para tamu," kata Marki dilansir DPA.

Komentar Marki mendapat tanggapan dari acting Kepala Kantor Anti-diskriminasi Jerman Bernhard Franke.

Kepada n-tv, Franke mempertanyakan keputusan Marki melarang anak berusia di bawah 14 tahun untuk masuk restoran meski hanya beberapa jam.

Dia mengklaim seharusnya pemilik restoran mempunyai alasan kuat mengapa melarang orang tertentu.

Baca Juga : [Video] Mudah Banget Dibuat! Pisang Panggang dengan Topping Es Krim ini Cocok Jadi Deesert Manis

Argumen keributan yang mengganggu pengunjung lain tak bisa diterima.

Marki membalas dengan membantah dia melakukan diskriminasi.

Dia menjelaskan larangan itu bukan untuk menghukum anak-anak.

Namun para orangtua yang dianggap tak bisa mengendalikan buah hati mereka dengan baik.

Dia ingin restoran yang ia dirikan tersebut menjadi tempat yang damai bagi pengunjung.

"Dan kedamaian itu jelas tak bisa diwujudkan dengan anak-anak berlarian dan membuat kekacauan di sana-sini," tegas dia.

Bagaimana menurut Anda peraturan tersebut?