Produk berbentuk krimer kental manis ini kini hadir dalam kemasan lebih besar, 490 gram.
Ukuran tersebut tentunya ditujukan untuk para pegiat bisnis kuliner.
Kemasan yang lebih besar ini dapat menjadi solusi penekanan harga produksi makanan.
Selain itu, penerapan teknologi printed can, di mana merk langsung dicetak dalam kemasan kaleng dan tidak lagi menggunakan label kertas membuat kemasan ini lebih ekonomis dan higienis.
Kemasan ini juga menjadi bentuk dukungan Frisian Flag Indonesia dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Terobosan baru ini semata-mata dilakukan untuk mendukung kemajuan bisnis kuliner UMKM di seluruh Indonesia.
Baca Juga : Waspada! Keripik Jamur Ini Ternyata Mengandung Obat-Obatan Terlarang, Bisa Timbulkan Halusinasi
"Tren bisnis kuliner naik sebesar 14% di Indonesia dan sektor kuliner menyumbang 41,4% dari total bruto PDB ekonomi kreatif Indonesia." Jelas Andrew F. Saputro, Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia.
Dalam penyelenggaraan Program Horeka ini, hadir pula artis sekaligus pebisnis kuliner Baim Wong yang turut serta memberikan saran dan inspirasi untuk kemajuan industri kuliner di Indonesia.
"Saya sudah menggeluti bisnis kuliner hingga 10 tahun, tidak ada yang mudah untuk menjalankan hal itu, selalu ada tantangannya," kata Baim.
Baim juga mengatakan bahwa untuk membuat sebuah bisnis kuliner yang terus maju, pelaku bisnis harus memiliki lima hal.
"Passion (semangat), smart (pintar), inovasi, budget (biaya), dan murah," pungkasnya.