Yaitu merasa kesulitan bernapas karena penyempitan pada daerah nasofaring, gangguan berbicara, suara terdengar sengau, selain itu bisa juga terdapat gangguan pendengaran.
Selain gejala utama kanker nasofaring di atas, ada juga tanda-tanada lain yang disebabkan oleh kanker nasofering yaitu terdapat benjolan di hidung atau leher.
Mengingat kanker adalah suatu jenis penyakit yang kronis, maka sudah barang tentu bahwa gejala yang muncul di atas akan dirasakan dalam kurun waktu yang lama atau sering terjadi.
Baca Juga : Makan 6 Siung Bawang Putih Panggang, Manfaat Ini Langsung Dirasakan Tubuh, Khasiatnya Sungguh Tak Terduga!
Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab dari kanker nasofaring ini.
Namun, kanker ini sangat erat kaitannya dengan virus Epstein-Barr (EBV).
Meskipun pada infeksi EBV umum, artinya tidak semua orang yang terinfeksi EBV akan mengembangkan kanker nasofaring.
Disamping itu, ada beberapa faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan terkena kanker nasofaring, yaitu laki-laki, usia di bawah 55 tahun.
Selanjutnya sering makan makanan yang asin, memiliki riwayat keluarga kanker nasofaring, perokok, peminum alcohol, dan terpapar debu atau bahan kimia yang mengandung formaldehid juga bisa beresiko
Jenis pengobatan kanker ini biasanya akan disesuaikan dengan okasi tumor, tahap tumor serta kesehatan pasien secara keseluruhan.
Dalam masa pengobatan, penderita kanker nasofaring akan menerima terapi radiasi.
Baca Juga : Bukan Soal Urusan Dapur, Kesibukan Ini yang Membuat Angel Lelga Mantap Bercerai dengan Vicky Prasetyo
Selain itu, pasien akan pengobatan standar awal, operasi atau pembedahan, menerima obat-obatan biologis, melakukan Bevacizumab Kemoterapi, dan penggunaan obat yang membunuh sel-sel kanker.
Dipicu ikan asin
Selain virus, kanker ini juga bisa timbul dari makanan yang dikonsumsi penderita.
Bahkan salah satunya adalah makanan yang kerap dinikmati dan menjadi incaran masyarakat Indonesia, ikan asin.