SajianSedap.id - Kabar gembira tengah hinggap ke Tanah Air, karena pebulutangkis andalan timnas Indonesia Anthony Sinisuka Ginting berhasil menjuarai China Open.
Tunggal putra ini berhasil mengalahkan juara dunia asal Jepang, Kento Momota dengan dua set langsung.
Namun, kabar gembira tersebut juga diiringi dengan kabar tidak menyenangkan yang datang dari mantan pebulutangkis nomor satu dunia asal Malaysia, Lee Chong Wei.
Baca Juga : Sungguh Tega, Kenyang Menyantap Ice Cream, Nagita Nagitaslavina Malah Cekoki Sang Anak dengan Lipstik
Lee divonis mengidap kanker nasofaring atau yang lebih dikenal dengan kanker hidung.
Hal tersebut dipastikan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (Badminton Association of Malaysia/BAM), pada Sabtu (22/9/2018).
Pelatih Lee yang juga mantan pebulu tangkis legendaris dari Indonesia, Hendrawan, meminta semua pihak untuk memberikan ruang kepada Lee untuk memulihkan kondisinya dan menjalani perawatan.
Hendrawan mengakui bahwa dia terkejut ketika pertama kali diberitahu tentang penyakit Lee.
"Semuanya dimulai saat Indonesia Open (Juli). Lee mengeluh bahwa dia lelah dan itu juga pertama kalinya saya melihat dia berkompetisi tanpa kekuatan dia yang seperti biasanya," kata Hendrawan seperti dilansir BolaSport.com dari NST.
Baca Juga : Makan 6 Siung Bawang Putih Panggang, Manfaat Ini Langsung Dirasakan Tubuh, Khasiatnya Sungguh Tak Terduga!
"Ketika kami kembali ke Malaysia, Lee melakukan pemeriksaan medis dan memberi tahu saya ketika dia mendapatkan laporan dokter. Tentu saja saya terkejut," aku Hendrawan.
Akibat penyakit tersebut, Lee memutuskan mundur dari Kejuaraan Dunia 2018 di Nanjing, China, 30 Juli-5 Agustus.
Bapak dua anak ini juga tidak berpartisipasi pada Asian Games 2018, Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September.
Diketahui Lee tengah menjalani perawatan di Taiwan sejak Juli.
"Saya telah menjalin komunikasi dengan dia sejak dia pergi ke Taiwan untuk menjalani pengobatan. Dia memberi tahu saya bahwa proses perawatannya berjalan dengan baik," aku Hendrawan.
Berbahaya dan mematikan
Mungkin tidak banyak yang tahu apa itu kanker nasofaring, karena penyakit yang satu ini merupakan jenis kanker yang tergolong langka.
Dalam kelompok kanker kepala dan leher (Head and neck cancer), kanker ini adalah sejenis kanker atau tumor ganas yang tumbuh pada nasofaring.
Baca Juga : Istri Gilang Dirga Keguguran Hingga Dua Kali, Makanan Lezat Ini Bisa Disantap Agar Cepat Punya Momongan
Nasofaring adalah bagian sistem pernafasan yang terdiri dari dua kata Naso yang berarti hidung dan Faring yang berarti tenggorokan.
Jadi nasofaring adalah hidung bagian dalam (bagian belakang) hingga ke tenggorokan.
Gejala kanker nasofaring mirip dengan gejala kanker tenggorokan.
Yaitu merasa kesulitan bernapas karena penyempitan pada daerah nasofaring, gangguan berbicara, suara terdengar sengau, selain itu bisa juga terdapat gangguan pendengaran.
Selain gejala utama kanker nasofaring di atas, ada juga tanda-tanada lain yang disebabkan oleh kanker nasofering yaitu terdapat benjolan di hidung atau leher.
Mengingat kanker adalah suatu jenis penyakit yang kronis, maka sudah barang tentu bahwa gejala yang muncul di atas akan dirasakan dalam kurun waktu yang lama atau sering terjadi.
Baca Juga : Makan 6 Siung Bawang Putih Panggang, Manfaat Ini Langsung Dirasakan Tubuh, Khasiatnya Sungguh Tak Terduga!
Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab dari kanker nasofaring ini.
Namun, kanker ini sangat erat kaitannya dengan virus Epstein-Barr (EBV).
Meskipun pada infeksi EBV umum, artinya tidak semua orang yang terinfeksi EBV akan mengembangkan kanker nasofaring.
Disamping itu, ada beberapa faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan terkena kanker nasofaring, yaitu laki-laki, usia di bawah 55 tahun.
Selanjutnya sering makan makanan yang asin, memiliki riwayat keluarga kanker nasofaring, perokok, peminum alcohol, dan terpapar debu atau bahan kimia yang mengandung formaldehid juga bisa beresiko
Jenis pengobatan kanker ini biasanya akan disesuaikan dengan okasi tumor, tahap tumor serta kesehatan pasien secara keseluruhan.
Dalam masa pengobatan, penderita kanker nasofaring akan menerima terapi radiasi.
Baca Juga : Bukan Soal Urusan Dapur, Kesibukan Ini yang Membuat Angel Lelga Mantap Bercerai dengan Vicky Prasetyo
Selain itu, pasien akan pengobatan standar awal, operasi atau pembedahan, menerima obat-obatan biologis, melakukan Bevacizumab Kemoterapi, dan penggunaan obat yang membunuh sel-sel kanker.
Dipicu ikan asin
Selain virus, kanker ini juga bisa timbul dari makanan yang dikonsumsi penderita.
Bahkan salah satunya adalah makanan yang kerap dinikmati dan menjadi incaran masyarakat Indonesia, ikan asin.
Dilansir dari halaman detikhealth, dr Linda Herliana, SpTHT-KL, Mkes dari RS Permata Depok membenarkan hal tersebut.
"Betul banget. Jadi ikan asin, makanan yang dibakar, seperti sate, ayam bakar, bebek bakar, memang pemicu terbesar kanker nasofaring setelah virus," kata spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan, yang akrab disapa dr Linda ini.Menurut dr Linda, ikan asin mengandung senyawa nitrosamin yang merupakan karsinogenik (senyawa penyebab kanker).
Ini karena, dalam proses pengasinan dan penjemurannya, sinar matahari akan bereaksi menyinari bagian daging asin dengan nitrit dan membentuk senyawa nitrosamin.
Terlebih bagi yang mempunyai riwayat penyakit kanker karena potensi risiko terjadi keganasan akan lebih tinggi."Mungkin kalau ikan asinnya nggak dijemur sih, fine-fine saja. Boleh-boleh saja sekali dua kali, tapi sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jangka banyak, apalagi seseorang itu punya potensi, misal di keluarganya punya riwayat CA (kanker)," ujar dr Linda.
Cepat sembuh Lee Chong Wei.