Kreatifood 2018, Unjuk Kebolehan UKM Nusantara dalam Industri Kuliner, Banyak Produk Menarik!

By Raka, Senin, 24 September 2018 | 11:10 WIB
Kreatifood 2018, sarana UKM memperkenalkan produk berkualitas (Dwi Prabudi)

Selain itu kegiatan ini juga menghubungkan perusahaan rintisan (startup) kuliner kepada kanal distribusi.

Sehingga lebih mudah memasarkan produk serta meningkatkan peluang investasi baru dari sisi permodalan non perbankan.

“Kreatifood  2018 yang telah diselenggarakan di Surabaya, Medan dan Palembang telah berhasil mempertemukan antara reseller atau distributor dengan para FoodStartup Indonesia,” kata Fahmy.

Saat ini kembali digelar di Jakarta untuk mencari potensi baru bisnis bidang kuliner terutama khusus yang memiliki keunikan tersendiri produknya.

Baca Juga : Belajar Dari Suami Krisdayanti yang Jalani Operasi Mata, Konsumsi Makanan Ini Agar Penglihatan Jernih Sampai Tua

Fahmy dan tim juga mendukung pelaku usaha menjual keunikannya contohnya menjual Nasi Goreng Kebab itu memiliki kreatifitas tersendiri.

Kreatifood 2018 diikuti banyak peserta

Menurutnya, selama kegiatan ini berlangsung, hampir seluruh peserta Kreatifood 2018 telah berhasil memperluas pasarnya di wilayah kota Medan dan sekitarnya.

“Peserta Kreatifood 2018 merupakan pelaku ekonomi kreatif yang ikut dalam kompetisi Food Starup Indonesia yang juga merupakan program Bekraf melalui deputi Akses Permodalan. Kami bantu mereka menemukan pasar termasuk juga mempertemukan mereka dengan para calon investor. Selama ini bisnis kuliner itu hanya booming di awal tapi setelah enam bulan kemudian ternyata sudah tutup,” ungkapnya.

Berkat acara serupa,salah satu brand peserta Kreatifood 2018 kini telah mengekspor 100 ribu tea bag ke Singapura dan sedang menjajaki ekspor ke Vietnam, Kamboja dan Brazil.

Yustinus Agung selaku Ketua Perkumpulan Food Start-up Indonesia menyebut, kontribusi PDB ekonomi kreatif (ekraf) subsektor kuliner tahun 2016 adalah yang paling unggul.

Hal ini berdasarkan survei khusus oleh Badan Pusat Statistik (BPS), yaitu mencapai 41,4 persen.

Pada tahun 2016, nilai ekspor kuliner mengalami peningkatan sebesar 6,92 persen menjadi 1.206,5 juta dollar Amerika yang sebelumnya 1.179,0 Juta dollar Amerika.

Ia menambahkan, kontribusi Bekraf ini merupakan salah satu wujud intervensi pemerintah terhadap perkembangan ekonomi kreatif Indonesia.

Yakin produknya diminati pasar

Acara ini diikuti oleh beragam peserta dari seluruh tanah air.

Produk yang diperkenalkan juga cukup beragam, seperti keripik, kopi hingga cokelat.

Setiap peserta sangat yakin produknya diminati dalam maupun dalam negeri.

Keyakinan tersebut juga diungkakan Meika Hazim, pemilik Cokelat Ndalem, salah satu peserta Kreatifood 2018.