SajianSedap.id – Sadar akan industri kuliner menjadi salah satu bagian dari wisata Indonesia, Pemerintah yang diwakilkan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) terus menggencot para usaha dalam negeri untuk menampilkan produk kuliner unggulan.
Salah satu cara yang dilakukan BEKRAF adalah melangsungkan kegiatan yang menarik.
Pada 21 sapai 23 September 2018 kemarin BEKRAF mengadakan kegiatan kuliner baazar yang memiliki keunikan atas kreatif pemilik wirausaha bertajuk Kreatifood 2018.
Baca Juga : Jadi Juara China Open 2018, Ternyata Ini Makanan yang Jadi Andalan Anthony Sinisuka Ginting!
Kegiatan ini berlangsung di Mall Gandaria City, Jakarta Selatan.
Kepala Subdirektorat Pasar Segmen Binis dan Pemerintahan, Fahmy Akmal, yang didampingi Ketua Perkumpulan Foodstratup Indonesia Yustinus Agung menjelaskan, Kreatifood 2018 dihelat dengan arah baru yang bertujuan untuk meningkatkan subsektor kuliner.
Selain itu kegiatan ini juga menghubungkan perusahaan rintisan (startup) kuliner kepada kanal distribusi.
Sehingga lebih mudah memasarkan produk serta meningkatkan peluang investasi baru dari sisi permodalan non perbankan.
“Kreatifood 2018 yang telah diselenggarakan di Surabaya, Medan dan Palembang telah berhasil mempertemukan antara reseller atau distributor dengan para FoodStartup Indonesia,” kata Fahmy.
Saat ini kembali digelar di Jakarta untuk mencari potensi baru bisnis bidang kuliner terutama khusus yang memiliki keunikan tersendiri produknya.
Fahmy dan tim juga mendukung pelaku usaha menjual keunikannya contohnya menjual Nasi Goreng Kebab itu memiliki kreatifitas tersendiri.
Menurutnya, selama kegiatan ini berlangsung, hampir seluruh peserta Kreatifood 2018 telah berhasil memperluas pasarnya di wilayah kota Medan dan sekitarnya.
“Peserta Kreatifood 2018 merupakan pelaku ekonomi kreatif yang ikut dalam kompetisi Food Starup Indonesia yang juga merupakan program Bekraf melalui deputi Akses Permodalan. Kami bantu mereka menemukan pasar termasuk juga mempertemukan mereka dengan para calon investor. Selama ini bisnis kuliner itu hanya booming di awal tapi setelah enam bulan kemudian ternyata sudah tutup,” ungkapnya.
Berkat acara serupa,salah satu brand peserta Kreatifood 2018 kini telah mengekspor 100 ribu tea bag ke Singapura dan sedang menjajaki ekspor ke Vietnam, Kamboja dan Brazil.
Yustinus Agung selaku Ketua Perkumpulan Food Start-up Indonesia menyebut, kontribusi PDB ekonomi kreatif (ekraf) subsektor kuliner tahun 2016 adalah yang paling unggul.
Hal ini berdasarkan survei khusus oleh Badan Pusat Statistik (BPS), yaitu mencapai 41,4 persen.
Pada tahun 2016, nilai ekspor kuliner mengalami peningkatan sebesar 6,92 persen menjadi 1.206,5 juta dollar Amerika yang sebelumnya 1.179,0 Juta dollar Amerika.
Ia menambahkan, kontribusi Bekraf ini merupakan salah satu wujud intervensi pemerintah terhadap perkembangan ekonomi kreatif Indonesia.
Yakin produknya diminati pasar
Acara ini diikuti oleh beragam peserta dari seluruh tanah air.
Produk yang diperkenalkan juga cukup beragam, seperti keripik, kopi hingga cokelat.
Setiap peserta sangat yakin produknya diminati dalam maupun dalam negeri.
Keyakinan tersebut juga diungkakan Meika Hazim, pemilik Cokelat Ndalem, salah satu peserta Kreatifood 2018.
Cokelat Ndalem adalah nama yang diusung oleh Meika dan sang Suami dengan menggunakan bahan baku berupa 100% biji cokelat dalam negeri.
Meika yakin produknya diminati pasar karena memiliki ragam varian cokelat yang terbagi dalam dua kategori, Regular dan Premium.
Baca Juga : Istri Gilang Dirga Keguguran Untuk yang Kedua Kalinya, Benarkah Makanan Ini Jadi Penyebabnya?
Untuk kategori regular, Ia menghadirkan sejumlah varian chocolate bar dengan kemasan dengan arti serta penggambaran rasa yang dihasilkan dari produk tersebut.
Varian pertama adalah Classic yang terbagi dalam tiga pilihan, Extra Dark Chocolate, Dark Chocolate, dan Milk Chocolate.
Ketiganya mewakili cita rasa dasar dari Cokelat Ndalem yang dikemas dengan kemasan berupa batik khas Yogyakarta yang digunakan pada prosesi upacara pernikahan di Jawa.
Ada juga produk dari Cokelat Ndalem yang dipadukan dengan rempah khas Indonesia dalam varian Hot dan Spice and Herbs.
Wah, tertarik untuk berinvestasi dengan produk dalam negeri?