Kanker Payudara Renggut Nyawa Ayah Melly Goeslaw dalam Waktu Singkat, Minuman Enak Ini Harus Segera Ditinggalkan

By Raka, Jumat, 28 September 2018 | 09:15 WIB
Melky Goeslaw (Liputan 6)

SajianSedap.idKanker payudara kerap kali dihubungkan sebagai salah satu penyakit mematikan bagi kaum perempuan.

Sejumlah artis ternama di Indonesia pun pernah merasakan ganasnya kanker ini, seperti Andien Aisyah dan Pevita Pearce.

Baca Juga : Bukannya Langsung Bertanggung Jawab, Pelaku Pengeroyokan Haringga Sirla Ternyata Malah Asyik Ngopi Di Tempat Ini

Meski lekat dengan kaum wanita, siapa sangka kanker yang disebabkan dari ini pernah merenggut nyawa dari ayahanda penyanyi Melly Goeslaw, Melky Goeslaw.

Pada tahun 2006, almarhum Melky menghembuskan nafas terakhir setelah berjuang melawan kanker payudara beserta penyakit lain yang dideritanya.

Memiliki riwayat kanker dari sang ayah, Melly juga melakukan sejumlah langkah pencegahan. 

Menurut wanita yang sekarang mantap berhijab ini pun, hampir 70 persen keluarga dari pihak ayahnya terkena penyakit kanker. 

"Ayah saya meninggal karena kanker payudara, om saya dan saudara-saudara dari keluarga Goeslaw banyak yang sakit kanker. Kata kanker sudah menjadi 'makanan' sehari-hari," ujarnya.

Baca Juga : Terpaut Usia 10 Tahun, Hamish Daud Izinkan Raisa Tidak Masak Setiap Hari, Bentuk Suami Idaman! 

Sebagai bagian dari keluarga pengindap penyakit mematikan tersebut, Melly menyadari dirinya memiliki faktor genetik. 

Melly Goeslaw

Itu sebabnya Melly mengaku selalu rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. 

"Mulai mamografi, pap smear, sampai PET scan, saya lakukan. Saya jadi ekstra perhatian pada penyakit ini," ungkap ibu dua anak tersebut. 

Ketika vaksin untuk mencegah kanker serviks diluncurkan, Melly pun langsung melakukan vaksinasi. 

"Perempuan punya peran besar dalam keluarga, jadi harus selalu sehat. Saya kan ingin melihat anak saya kuliah, menikah, dan punya cucu," ujarnya. 

Baca Juga : Opie Kumis Pernah Derita Penyakit Mematikan Sampai 'Bego', Minuman Favorit Di Pagi Hari Bisa Jadi Pemicunya

Menjadi Duta KICKS, Melly kini selalu membantu menyebarkan kesadaran masyarakat akan pencegahan kanker serviks. 

"Jangan sampai menunggu sampai harus mengobati. Dengan melindungi diri sendiri, kita sudah melindungi masa depan dari suatu penyakit yang sebenarnya dapat dicegah," tambahnya. 

Angka kematian kecil tinggi risiko

Angka kanker payudara yang diderita seorang pria memang terbilang sangat kecil.

Bahkan perbandingannya juga cukup jauh yakni paling banter hanya sekitar 1 - 5% dari seluruh kasus kanker payudara.

 Jadi, jika ada 100 orang penderita kanker payudara, hanya 1 - 5 orang di antaranya berjenis kelamin pria dan selebihnya wanita.

Sebetulnya, kanker payudara pada pria bukan penyakit baru hanya saja  penyakit ini kurang dikenal.

Baca Juga : Opie Kumis Pernah Derita Penyakit Mematikan Sampai 'Bego', Minuman Favorit Di Pagi Hari Bisa Jadi Pemicunya

Dalam banyak hal, kanker payudara pada pria tidak berbeda jauh dengan kanker payudara pada wanita.

Faktor penyebabnya hampir sama, sifat tumbuh kembang sel kankernya sama, pemeriksaan diagnostiknya serupa, pencegahan dan terapinya pun tak berbeda.

Yang berbeda cuma pada jenis kelamin inang yang ditumbuhi sel kanker itu.

Deretan gejala kanker payudara pada pria

Dibandingkan dengan wanita, pria memang punya risiko kanker payudara yang lebih rendah.

Soalnya, pria tidak dihadapkan pada masalah telat hamil, minum pil kontrasepsi, siklus haid yang kacau, dan sejenisnya. Meski begitu, pria tetap punya faktor risiko.

Pada pria normal, saat masuk akil balig, petumbuhan kelenjar susunya berhenti. Namun, pada pria tertentu kelenjar susunya terus aktif dan menyebabkan kelainan yang disebut gynecomastia.

Kelainan ini juga bisa meningkatkan risiko kanker payudara

Meski begitu, payudara pria yang montok harus diwaspadai jika itu bagian dari obesitas karena obesitas merupakan salah satu faktor risiko.

Lagi-lagi kegemukan memang bisa menjadi biang keladi dari berbagai penyakit, tak terkecuali kanker payudara pada pria.

Jauhi langsung minuman ini

Sering kali kita tidak sadar bahwa minuman enak membuat tubuh terasa segar.

Namun siapa sangka minuman itu dapat meningkatkan risiko obesitas.

Pernahkah Anda mendengar nasihat bahwa minuman manis ( soda dan jus) buruk untuk kesehatan?

Hal ini bukan isapan jempol belaka dan dampaknya tidak hanya obesitas.

Baca Juga : Cuma dengan Minum Jeruk Nipis Setiap Hari, Kesehatan Lambung Aman Terjaga, Ini Caranya!

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the Endocrine Society memperingatkan bahwa minuman manis yang rutin dikonsumsi setiap minggu, minimal dua kali, dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, mulai dari diabetes, tekanan darah tinggi, jantung, bahkan sampai stroke.

Pasalnya, soda atau jus yang dikonsumsi secara rutin dapat menyebabkan risiko sindrom metabolik.

Ini adalah sindrom yang meningkatkan kemungkinan penyakit-penyakit di atas karena peningkatan dari berbagai faktor risiko.

Minuman soda tingkatkan risiko obesitas?

Mulai dari kenaikan berat badan, kadar lemak tinggi dalam darah atau disebut trigliserida, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan kadar kolesterol "baik" yang rendah.

Banyak yang mengungkapkan bahwa asupan minuman manis dapat mempengaruhi kadar insulin yang berkontribusi terhadap perkembangan sindrom metabolik dan diabetes tipe 2.

Para peneliti juga menemukan bahwa orang-orang yang mengonsumsi minuman manis selama sepuluh minggu menunjukkan penurunan sensitivitas insulin sebesar 17 persen.

Ada juga yang membuktikan bahwa sering minum soda dapat meningkatkan hipertensi dan penyakit kardiovaskular.

Baca Juga : Jadi Janda Kaya Selama 9 Tahun Sampai Punya Rumah Seharga 9 Miliar, Ruang Makan Rossa Bikin Segar Mata!

Sebagai informasi, satu kaleng soda dari sebuah merek ternama mengandung 39 gram gula pasir dan 140 kalori.

Ini 14 gram lebih tinggi dari kebutuhan gula orang dewasa yang direkomendasikan.

Lalu, banyak orang berpikir bahwa meminum soda diet yang mengandung 0 gram gula dan 10 kalori akan menghindarkan efek buruk soda, tetapi menurut para peneliti, risikonya sama seperti soda umumnya.

Pasalnya, diet soda menggunakan pemanis buatan yang tetap memiliki kecenderungan untuk menyebabkan obesitas atau penyakit lainnya.

Yuk, segera kurangi bahkan jauhi minuman ini untuk kesehatan yang lebih baik.