Gempa Tsunami Palu: Korban Selamat Jarah Mini Market Karena Krisis Makanan, Mendagri Angkat Bicara

By Virny Apriliyanty, Minggu, 30 September 2018 | 11:15 WIB
Gempa Tsunami Palu: Korban Selamat Jarah Mini Market Karena Krisis Makanan dan Minuman (detikcom)

SajianSedap.id - Gempa yang berbuntut tsunami menerjang Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018).

Musibah ini tentu saja menimbulkan kerugian yang tidak sedikit.

Situasi Palu saat ini dikabarkan lumpuh total dan korban selamat mengalami krisis makanan dan kebutuhan lainnya.

Baca Juga : Aktris FTV Cecillia Vickend Meninggal di Usia 26 Tahun Karena Kanker Lidah, Makanan Panas Bisa Jadi Gara-Garanya!

Jaringan listrik dan komunikasi pun masih terputus, dan belum dapat pulih secara sempurna.

Namun di tengah musibah tersebut, korban bencana gempa dan tsunami selamat justru melakukan tindakan tidak terpuji.

Dilansir dari Kompas.com, warga terlihat menjarah sebuah mobil tangki pertamina yang tertinggal di SPBU setempat.

Baca Juga : Diam-Diam Pernah Kena Tumor Payudara, Gisel Hindari Satu Jenis Makanan Ini Seumur Hidup, Patut Dicontoh!

Kejadian ini diunggah pada Sabtu (29/9/2018) sehari setelah bencana gempa dan tsunami Palu terjadi.

Sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab terlihat naik ke atas mobil tangki pengangkut BBM yang terparkir tanpa pengemudi di SPBU jalan Pue Bongo, Palu.

Mereka datang berbondong-bondong sambil membawa alat angkut BBM seperti jeriken, botol plastik, bahkan galon air minum.

Gempa Tsunami Palu: Korban Selamat Jarah Mini Market Karena Krisis Makanan dan Minuman
 
 
 

Korban gempa dan tsunami Palu memang diketahui belum mendapatkan bantuan yang memadai setelah musibah itu terjadi.

Keadaan kota Palu yang lumpuh total menyebabkan warga selamat melakukan tindakan tidak terpuji ini.

Sampai saat penjarahan terjadi, diketahui bahwa pasokan makanan, minuman dan kebutuhan lagi bagi warga yang selamat belum memadai.

Baca Juga : Taruh Potongan Bawang Putih di Telinga Sebelum Tidur, Saat Bangun Keajaiban Ini Akan Terjadi Pada Tubuh

Ratusan warga terlihat mengerumuni tempat pengisian bahan bakar tersebut dan mengantri bergantian untuk mendapatkan "jatah" jarahan.

Ada beberapa orang yang bertugas menyedot BBM dari tangki penyimpanan dan menyalurkan bahan bakar tersebut melalui selang.

"Silakan ambil minyak, tapi jangan rusak," kata seseorang yang baru tiba di SPBU yang diduga adalah manajemen di SPBU tersebut.

Baca Juga : Jadi Konglomerat Terkaya Ke-19 di Indonesia, Kue Ulang Tahun Hary Tanoesoedibjo Sukses Bikin Tamu Terpukau!

Warga Juga Jarah Mini Market

Warga Jarah Mini Market

Tidak hanya menjarah BBM di SPBU, warga dikabarkan mulai menjarah toko, warung, dan mini market di sejumlah titik di pusat kota, sepanjang Sabtu (29/9/2018) siang.

Dari foto-foto yang beredar di sejumlah grup Whats App dan media sosial, banyak warga yang didominasi pemuda dan remaja, mengambil barang di toko.

Barang-barang yang diambil tanpa dibayar itu diangkut pakai kendaraan roda dua dan mobil.

Wahyudi, warga Taipa, Palu Barat, sekitar Pelabuhan Pantoloan, melaporkan sejumlah kompeleks rumah toko dan kawasan pergudangan di daerah Gudang Dupa, menyebutkan pintu toko dan bangunan yang rubuh temboknya, jebol.

"Kaleng cat, bahan bangunan banyak berserakan di jalan," kata Yudi.

Baca Juga : Terkait Hebohnya Kopi Luwak Mudah Terbakar, BPOM Angkat Bicara

Aparat polisi yang ada di sekitar kawasan perekonomian dekat pelabuhan Pantoloan ini, dilaporkan tak bisa berbuat apa-apa.

"Mungkin warga kelaparan, sebab belum ada kepastian, sampai kapan guncangan gempa," katanya.

Dalam foto yang beredar melalui media sosial, dua orang berboncengan menggunakan sepeda motor di Jl MT Haryono, kawasan Besusu Tengah, depan Kantor Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah XIV Palu, terlihat membawa ban motor yang masih terbungkus plastik serta kardus produk makanan.

Namun, ditemui di posko pengungsian yang berada di Rumah Dinas Gubernur Sulteng, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjelaskan kalau hal tersebut bukanlah tindak penjarahan. 

Pasalnya, Palu kini sedang dalam kondisi darurat makanan dan minuman. 

"Semalam masalahnya adalah makanan dan minuman. Akhirnya saya dan Pak Gubernur berinisiatif minimarket tolong dibuka, nanti dibayar", ucapnya. 

 Baca Juga : Lama Tak Muncul di Layar Kaca, Intan NurainiBuat Warganet Salut dengan Caranya Ajarkan Anak Hidup Sehat