SajianSedap.id - Pengacara flamboyan Hotman Paris Hutapea belakangan sering membuat sensasi lewat instagram pribadinya.
Ia sering memberikan "petuah-petuah-nya" seputar masalah hukum, terutama persoalan perceraian di akun Instagramnya.
Ia juga sering memamerkan gaya hidup glamour dikelilingi para wanita.
Tapi ternyata, ada sisi sederhana dari Hotman Paris yang juga bisa kita lihat, lo.
Setiap pagi, Ia rutin mengunjungi sebuah warung kopi sederhana.
Dengan mobil Lambhorgini serta pakaian jas lengkap, Ia duduk berpanas-panas ria sambil melayani konsultasi dengan rakyat jelata yang butuh bantuan hukum.
Pertanyannya, mengapa kedai kopi ini sepertinya begitu istimewa bagi Hotman Paris?
Dikutip dari Kompas.com, kedai kopi yang dimaksud pengacara kondang itu sebenarnya adalah Kedai Kopi Kwang Koan di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Kedai kopi ini istimewa karena masih menjaga tradisi di tengah modernisasi yang melanda industri kopi dengan kafe-kafe pengguna mesin pembuat kopi modern di mal maupun berlokasi di jalan-jalan ternama.
Johny Poluan, pemilik Kedai Kopi Kwang Koan pun mengakui bahwa kini sudah jarang ditemukan kedai kopi yang masih menggunakan alat pembuat kopi tradisional.
Untuk itu, Kedai Kopi Kwang Koan yang dimiliki Johny ini pun berbeda dengan kebanyakan kedai kopi yang ada.
Bermodalkan resep dari orangtuanya yang merupakan keturunan Hainan, China, kedai kopi Johny sangat khas.
"Ini warung kopi Hainan, resepnya turun temurun dari orang tua saya," ungkap Johny kepada Kompas.com.
Baca Juga : Ruben Onsu Akui Sudah Tahu Pelaku yang Lempar Kotoran Kucing ke Restoran Ayam Gepreknya
Jual 500 Gelas Kopi Per Hari
Begitu masuk menginjakkan kaki di kedai kopi ini, tersirat kesan klasik. Pembeli bisa melihat langsung kopi yang dipesannya dibuat sendiri oleh Johny, dengan alat-alat penyaring dan penyeduh kopi tradisional.
Kopi yang dijual hanya dua jenis, kopi hitam dan kopi susu, dingin atau panas. Sangat simpel.
Sambil menunggu pesanan kopi datang, terdengar lantunan musik yang berasal dari radio klasik yang diletakkan di atas lemari es, menambah unik ala kedai kopi tradisional.
Johny mengatakan, kopi yang digunakan ialah kopi toraja, ia mengolah sendiri kopi tersebut. Dari mulai pembelian, memilih biji kopi terbaik, penggorengan, hingga penyeduhan dan akhirnya sampai kepada pembeli.
Bisa dikatakan kedai ini tak pernah sepi. Johny dibantu beberapa karyawannya sibuk melayani pembeli yang satu persatu datang memesan kopi, baik untuk dinikmati di tempat, maupun dibawa pulang.
Baca Juga : Nikahi Pengusaha Kaya yang Lebih Tua 11 Tahun, Begini Gaya Keren Laura Basuki dan Suami Saat Kulineran Mewah
"Paling ramai waktu pagi hari, orang-orang banyak yang olahraga pagi lalu mampir kemari. Ada juga orang kantoran yang mau berangkat kerja. Ini semua meja penuh kalau pagi," lanjut Johny.
Tidak heran jika kedai kopi Johny ini selalu ramai pelanggan. Setiap harinya ia bisa melayani hingga 500 cangkir kopi.
Jual Bakpao Buatan Sendiri
Sebagai teman minum kopi, kedai yang berlokasi di Jalan Kopyor Raya Blok Q1 No.1, Kelapa Gading, Jakarta Utara tersebut, juga menjual bakpau. Bakpau yang dijual juga buatan Johny sendiri. Bakpaunya padat dan berisi serta sangat lembut dan nikmat begitu sampai di mulut.
"Makanya kedai ini namanya bukan hanya kedai kopi, tapi Kedai Kopi dan Bakpau Kwang Koan," tutur Johny.
Johny menjual bakpau dengan beragam isi, mulai dari daging-dagingan seperti daging babi dan ayam serta kacang-kacangan yaitu kacang hijau, kacang tanah dan kacang hitam atau ia menyebutnya dengan kacang tausa.
Baca Juga : Renggut Nyawa Krishna Raj Kapoor, Cegah Gagal Jantung dengan Hindari Cara Masak Berikut Ini
Bakpau buatan Johny sangat nikmat untuk disantap saat panas. Harga yang diberikan untuk bakpau kacang yaitu Rp 6.000 dan Rp 7.000 untuk bakpau daging.
Pada pagi hari, ia menambah menu di kedainya dengan telur setengah matang. Dengan alasan, pagi hari orang-orang butuh sarapan, dan telur sangat cocok dijadikan santapan bergizi.
"Minum kopi dengan bakpau dan telur pagi-pagi, ah mantap...," ujarnya.
Johny membuka kedai kopinya dari jam 6 pagi hingga jam 6 sore, kecuali akhir pekan hingga jam 2 siang.
Selain Kelapa Gading, Johny juga membuka cabang di daerah Pecenongan. Walaupun bukan dilayani oleh Johny sendiri, namun tetap sama nikmatnya karena berasal dari racikan yang sama. (*)