Cuma Sebut Apel, Oknum Pejabat Pemerintah Ini Mampu Merugikan Negara Hingga Milyaran Rupiah

By Raka, Senin, 8 Oktober 2018 | 15:15 WIB
Ilustrasi buah apel (foodandmeal.com)

SajianSedap.id – Sejak lama, buah apel memang dikenal sebagai buah yang amat diminati karena memiliki ragam nutrisi.

Manfaatnya sangat banyak, selain itu juga dapat dikreasikan menjadi ragam hidangan atau minuman segar.

Karena memiiliki manfaat yang baik seperti menurunkan berat badan hingga menjaga kesehatan jantung.

Baca Juga : Dulu Tampil Seksi, Silvana Herman Kini Mantap Jadi Hijabers Cantik yang Doyan Banget Arisan

Namun, siapa sangka buah apel juga lekat disebut oleh pelaku kejahatan seperti kasus korupsi.

Lalu apa fungsi buah apel dalam kejatahan tersebut? 

Kembali lagi kita dikejutkan dengan kasus korupsi yang menjerat para pejabat tinggi di Indonesia

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap walikota Pasuruan, Setioyono.

Untuk mengelabui para penyidik, Sutiyono menggunakan sejumlah kata sandi tertentu.

Dibalik banyaknya sebutan kata sandi, salah satu kata yang digunakan adalah apel.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengungkapkan kode apel tersebut diduga berarti fee proyek, istilah yang dipahami berarti menghadap ke walikota

Bermacam istilah yang digunakan pemberi dan penerima diduga untuk menyamarkan penyerahan uang.

Baca Juga : Temukan Suku Kanibal di Indonesia, Jurnalis Australia Berbagi Cerita Makan Daging Manusia Agar Bisa Selamat

Beberapa istilah seperti "ready mix" dan "campuran semen" diduga digunakan karena uang suap yang diberikan terkait proyek infrastruktur.

Kemudian, istilah "kanjeng" diduga mengartikan wali kota.

Logo KPK
Setiyono ditetapkan sebagai tersangka setelah diduga menerima uang Rp 115 juta dari kontraktor Muhamad Baqir.

Menurut KPK, diduga sejak awal sudah ada kesepakatan bahwa Setiyono akan mendapatkan jatah 10 persen dari nilai proyek sebesar Rp 2,2 miliar yang akan dikerjakan oleh Baqir.

Proyek yang dimaksud, yakni proyek belanja modal gedung dan bangunan pengembangan pusat layanan usaha terpadu pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro di Pemerintah Kota Pasuruan.

Anggaran proyek tersebut pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018.

Selain Setiyono dan Baqir, KPK juga menetapkan staf ahli sekaligus pelaksana harian Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pasuruan Dwi Fitri Nurcahyo dan staf kelurahan Purutrejo, Wahyu Tri Hardianto, sebagai tersangka.

Istilah makanan kerap dipakai

Istilah yang berkaitan dengan makanan juga sempat digunakan oleh pelaku korupsi disejumlah negara lain.

Di Republik Ceko, istilah 'ikan kecil' "kaprzhici", or ikan "ryby" digunakan sebagai bahasa sandi dalam skandal besar korupsi dalam sepak bola.

Dalam komunikasi antara manajer, wasit dan pemain, 'ikan kecil' juga digunakan sebagai alat ukur, sekitar 1.000 koruna (US$50) per ikan.

Baca Juga : Niat Maksimal! Ini Deretan Foto Ibu-Ibu Pulang dari Pasar yang Ikut Falling Stars Challenge

Istilah ikan kecil sudah menjadi sinonim untuk korupsi.

Popularitas teh dan kopi sebagai metafora untuk suap menunjukkan eufemisme lain untuk menutupi tindakan korupsi.

Kopijuga menjadi istilah dalam suap korupsi

Di Afghanistan dan Iran istilah suap adalah "poul-e-chai", yang berarti uang untuk teh.

Di dua negara ini, minum teh merupakan bagian dari kegiatan sosial.

Meminta uang teh juga berarti uang suap ini akan dibagi dengan yang lain.

Sejumlah ungkapan seperti "kacang untuk anak-anak" mengacu bahwa suap juga akan menguntungkan seseorang yang lebih membutuhkan.

Wah, wajib kita ketahui kalau memang ada pertemuan yang membahas hal ini.