Melalui PT ASI Pudjiastuti Aviation yang dia dirikan kemudian, satu-satunya pesawat yang dia miliki itu dia gunakan untuk mengangkut lobster dan ikan segar tangkapan nelayan dari berbagai pantai di Indonesia ke pasar Jakarta dan Jepang.
Call sign yang digunakan Cessna itu adalah Susi Air.
Pada tahun 2008, dia mengembangkan bisnis aviasinya dengan membuka sekolah pilot Susi Flying School melalui PT ASI Pudjiastuti Flying School.
Sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan di Kabinet Kerja (2014) Indonesia.
Susi Pudjiastuti ditunjuk sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam era Kabinet Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla, yang secara resmi ditetapkan pada Minggu, 26 Oktober 2014.
Sebelum dilantik, Susi melepas semua posisinya di perusahaan penerbangan Susi Air dan beberapa posisi lainnya, termasuk sebagai Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti yang bergerak di bidang perikanan, serta PT ASI Pudjiastuti Aviation yang bergerak di bidang penerbangan untuk menghindari konflik kepentingan antara dirinya sebagai menteri dan sebagai pemimpin bisnis.
Selain hal itu, alasan lain Susi melepas semua jabatannya sebelumnya adalah agar dapat bekerja secara maksimal dalam menjalankan pemerintahan sebagai Menteri, khususnya di bidang kelautan dan perikanan.
Ketika pelantikan, Susi menuai kontroversi karena kedapatan menghisap sebatang rokok dan memiliki tato, yang mana sesuatu yang tidak biasa di Indonesia apalagi untuk seorang menteri.
Atas hal ini, Susi pun mendapatkan berbagai respon baik pujian dan kritikan terutama di media sosial.
Baca Juga : Dicoba 6 Orang Bule, Rasa Red Velvet Cake Jualan Pevita Pearce Dikritik Mirip Kardus, Kenapa?