SajianSedap.id - Hujan deras membuat Desa Salua, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi tergenang lumpur pada Oktober 2018 silam.
Sebelumnya, warga desa ini juga terkena dampak bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,4 yang melanda Sulawesi Tengah.
Bahkan menurut penuturan salah seorang warga, tak sampai satu jam, desa mereka sudah langsung terendam banjir.
Hujan lebat mengguyur Desa Salua sejak siang hingga sore.
Air yang datang dari perbukitan di sekitar desa tak mampu ditampung sungai.
Lumpur dan kayu yang datang dari bagian atas desa hanyut terbawa air menuju pemukiman warga.
Material ini terhenti saat tersangkut di sebuah jembatan sehingga air yang seharusnya melewati sungai lebih meluber ke sisi kanan dan kiri sungai.
Masih butuh selimut dan tikar
Kondisi warga desa yang masih mengungsi di tenda-tenda darurat pun semakin sulit akibat luapan air.
Mereka tetap bertahan dengan kondisi yang serba terbatas.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini
Korban gempa bumi masih sangat membutuhkan tikar dan selimut karena belum berani tidur di dalam rumah, sebab gempa susulan masih saja terjadi dan membuat warga takut.
"Kalau bantuan bahan makanan terbilang sudah cukup banyak. Yang dibutuhkan sekarang ini adalah tikar dan selimut," kata Melky, salah seorang warga desa.
Ia mengatakan, hingga kini masih banyak warga yang tetap mengungsi di tenda-tenda.
Ada yang tinggal di tenda pengungsian yang dibangun di lapangan, juga di depan dan halaman rumahnya.
Warga tampak masih takut untuk tidur dalam rumah, sebab rata-rata bangunan retak dan khawatir jika ada gempa yang skala besar lagi bisa runtuh dan menimpa mereka.
Kerusakan cukup parah
Warga dan Melky mengakui, rumahnya rusak parah dan harus dibangun kembali.
Karena itu, untuk sementara terpaksa rela bertahan di lokasi pengungsian, meski kondisi cukup memprihatikan, terutama saat hujan, airnya masuk dalam tenda.
Hal senada juga disampaikan Jein, salah seorang warga desa Makuhi, Kecamatan Kulawi Selatan.
Ia juga mengatakan, masih membutuhkan tikar dan selimut karena tinggal sementara di tenda.
Terutama untuk mengatasi dinginnya cuaca pada malam hari
Untuk kebutuhan sehari-hari,khususnya bahan makanan, rata-rata warga masih memiliki persediaan yang cukup, sebab bantuan dari berbagai pihak kepada korban bencana alam di wilayah itu terbilang cukup banyak.
"Kalau mi instan boleh dibilang stoknya melimpah, Begitu pula beras," katanya.
Di Kecamatan Kulawi, Pipikoro, Lindu dan Kulawi Selatan banyak bangunan rumah yang rusak berat.
Baca Juga : Makan dan Tinggal Di Pengungsian, Bocah Cantik Korban Gempa Palu Ini Viral Karena Tak Pernah Menangis
Begitu pula gedung sekolah, Posyandu, Puskesmas dan sarana atau rumah ibadah, baik Gereja maupun Masjid.
Empat kecamatan di Kabupaten Sigi itu termasuk wilayah yang cukup parah terdampak bencana alam gempabumi berkekuatan 7,4 SR yang terjadi pada 28 September 2018.
Semoga para korban gempa bisa segera mendapat bantuan yang sesuai kebutuhan.