Namun setiap hari Minggu ketika digelar acara car free day di Taman Bungkul, Anda bisa dengan mudah menemukan para penjualnya yang menjajakan pecel semanggi di trotoar atau area lapang taman kota.
Mereka menggunakan bakul anyaman beralas daun, dengan satu plastik besar berisi kerupuk puli sebagai pelengkap sajian pecel semangginya.
Bahan utama pecel semanggi tentu saja daun semanggi muda yang dikukus.
Sayuran pendukung lainnya, ada kecambah dan kangkung yang juga dikukus.
Baca Juga : Cuma Sejam dari Jakarta, Yuk Cobain Kuliner Seru dan Murah di Cibubur
Sayuran ini ditata di atas pincuk daun pisang lalu disiram bumbu pecel.
Bumbu atau sambal pecelnya terbuat dari kacang tanah goreng yang sudah dihaluskan bersama cabai, bawang merah, bawang putih, gula merah, garam, sedikit petis, plus ketela rambat (ubi) yang dikukus hingga tekstur sambal pecelnya tampak kental, lembut, dan legit.
Saat disajikan, pecel semanggi dilengkapi kerupuk puli (ketan) yang lebar.
Selain sebagai pelengkap, kerupuk ini juga bisa difungsikan sebagai sendok untuk menyantap pecel semanggi.
Di Taman Bungkul, penjual pecel semanggi kebanyakan berasal dari Tandes, daerah yang terkenal dengan sebutan Kampung Semanggi.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR