Di sisi lain, warga yang terus-menerus mencabuti yarsagumba dari lereng Himalaya dan pengaruh pemanasan global, membuat jamur unik ini semakin langka.
"Biasanya sehari kita bisa menemukan 100 yarsagumba, namun sekarang paling banyak hanya 20 buah. Bahkan, ada kalanya kami tidak menemukan yarsagumba sama sekali," keluh Sita.
Padahal, yarsagumba merupakan sumber pemasukan terbesar bagi warga setempat.
"Karena yarsagumba saya bisa membeli baju baru. Bisa punya uang untuk pergi ke Kathmandu, dan yang terpenting berkat yarsagumba, saya bisa mandiri secara finansial," kata Sita.
Wah, pantas saja disebut obat kuat alami termahal di dunia Sase lovers.
Baca Juga : Tak Perlu Obat Kuat, Gairah Seksual Meningkat Hanya dengan Mengunyah Bawang Putih
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Yarsagumba, 'Obat Kuat' dari Himalaya yang Harganya Lebih Mahal dari Emas.
KOMENTAR