Berdasarkan laman Psycology Today, pada dasarnya pikiran dan tubuh saling terkoneksi dan saling memengaruhi satu sama lain.
Dengan kata lain, proses biologis memengaruhi pikiran dan perasaan dan kognisi atau kepercayaan juga memengaruhi kondisi tubuh.
Hubungan rumit ini ditunjukkan dengan baik dalam studi klasik dan kreatif oleh Dutton dan Aron pada 1974.
Dalam studi tersebut menunjukkan bahwa aktivitas dasar tubuh yang terjadi di latar belakang kesadaran memengaruhi pikiran dan perasaan seseorang.
Namun sama sepeti tubuh memengaruhi pikiran, pikiran juga mampu memberi efek besar terhadap tubuh.
Literatur telah menunjukkan berulang-ulang bahwa pikiran mempengaruhi neurotransmitter, pembawa pesan kimia yang memungkinkan otak untuk berkomunikasi dengan berbagai bagian dirinya dan sistem saraf.
Neurotransmitter mengontrol hampir semua fungsi tubuh, dari merasa senang hingga memodulasi hormon hingga mengatasi stres.
Karena itu, pikiran kita memengaruhi tubuh kita secara langsung karena tubuh menafsirkan pesan-pesan yang datang dari otak untuk mempersiapkan kita menghadapi apa pun yang diharapkan.
Sama halnya dengan yang dilaporkan dalam laman Power of Positivity, pikiran dapat memengaruhi rasa sakit di dalam tubuh.
KOMENTAR