SajianSedap.com - Kecelakaan maut di Tol Cipali yang menewaskan 12 orang memang cukup mengejutkan banyak orang.
Di antara korban, ada ayah dan anak yang meninggal saat akan liburan.
Keluarga korban mengatakan kalau mereka sempat melakukan video call saat mereka sedang istirahat makan siang.
Baca Juga: Trik Hindari Ajakan Bukber di Luar Biar Dompet Enggak Jebol
Korban pun sempat mengatakan hal ini.
Benarkah ini jadi pertanda?
Video Call Terakhir
Tragedi kecelakaan maut di ruas Tol Cikampek Palimanan (Cipali) KM 150+900 menyisakan duka mendalam bagi keluarga para korban.
Sebanyak 12 orang meninggal dunia dalam insiden kecelakaan yang melibatkan empat kendaraan pada Senin (17/6/2019) dini hari.
Dua di antara korban meninggal adalah Heruman (59) dan anaknya, Reza Pahlevi (22).
Keduanya berada di mobil Mitsubishi Xpander B 9173 PI, bersama empat orang lainnya yang merupakan memiliki hubungan saudara.
Adapun keenam penumpang Xpander itu semuanya meninggal dunia.
Febri Dwi Prayogi (28), anak kandung Heruman, mengatakan sebelum tragedi tersebut, dirinya sempat menghubungi ayah dan adiknya melalui video call.
Momen itu jadi kontak terakhir dirinya dengan sang ayah dan adik kandungnya.
Dalam kontak video call itu, Heruman dan Reza memberitahukan kabarnya kepada Febri.
Menurut Febri, saat itu keduanya tengah menempuh perjalanan pulang dari pergi berlibur di kawasan Dieng Wonosobo.
"Liburan bareng keluarga besar sama sepupu, paman sama bibi juga, ada dua mobil berangkat ayah saya nyupirin mobil Xpander merah, mobil satunya lagi paman saya naik Pajero," kata Febri di rumah duka di Perumahan Taman Wisma Asri, Bekasi Utara, Senin (17/6/2019).
Febri menceritakan, ayah dan adik kandungnya bertolak dari Bekasi menuju Tempat Wisata Dieng Wonosobo sejak Kamis (13/6/2019).
Ketika telah tiba di tempat wisata, korban sempat menghubungi keluarga di rumah pada Jumat (14/6/2019).
"Video call ke sepupu di rumah kalau mereka udah sampe lagi di Dieng, sambil makan, terakhir itu aja kasih kabar," jelas dia.
Menurut Febri, empat korban lainnya di Xpander adalah sepupunya yakni Rafi (22), Radit (22), Dafa (21) dan Irfan (22).
Febri mengungkapkan dirinya mendapatkan kabar meninggalnya ayah dan adiknya akibat kecelakaan beruntun pada Senin (17/6/2019) sekitar pukul 07.00 WIB.
Ia sontak kaget dan langsung berangkat menuju rumah duka dari rumah kontrakannya di Daerah Cibinong, Bogor.
"Kejadian informasinya tengah malam, saya baru dapat kabar jam 7 pagi," katanya.
Adapun jenazah korban hingga pukul 16.00 WIB masih dalam perjalanan dari RS Cideres Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Rencananya, Heruman dan Reza dikebumikan di TPU Perwira, Bekasi Utara.
Pantauan Wartakota, di rumah duka di Kawasan Perumahan Wisma Asri RT 01 RW 16, Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, sudah terpasang bendera kuning dan berdiri tenda.
Terlihat papan nisan sudah dibuat bertuliskan nama kedua korbam meninggal ayah dan anak tersebut.
Diketahui kecelakaan maut di Tol Cipali melibatkan empat kendaraan.
Bus PO Safari pindah ke jalur berlawanan, lalu menabrak mobil Innova, Xpander, dan truk pengangkut ayam.
Usut punya usut, ternyata sopir Bus PO Safari diserang oleh seorang penumpang. Selain itu, penumpang itu berupaya mengambil alih kemudi.
Akibatnya, bus PO Safari oleng dan melaju hingga ke jalur berlawanan.
Bus tersebut menabrak mobil Toyota Innova kemudian Xpander.
Insiden ini menewaskan 12 orang dan melukai 37 orang lainnya. Korban meninggal di antaranya enam penumpang Xpander dan 3 penumpang mobil Innova.
Aparat kepolisian sudah melakukan pemeriksaan awal terhadap Amsor (29), pelaku penyerangan sopir bus Safari.
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriadi, memastikan penyerang sopir Bus Safari akan ditetapkan tersangka.
"Yang bersangkutan pasti jadi tersangka," ujar Rudy Sufahriadi saat ditemui di RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon, Senin (17/6/2019) siang.
Alasan utama penetapan tersangka ialah tindakan yang dilakukan Amsor mengakibatkan kecelakaan maut.
Namun, Rudy mengakui saat ini Amsor belum ditetapkan sebagai tersangka.
Pasalnya, pihaknya masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan meminta keterangan saksi mata.
"Sekarang belum ditetapkan tersangka karena masih proses pemeriksaan," kata Kapolda.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini
Menurut dia, Amsor menyerang sopir bus karena merasa terancam dibunuh. Niatan itu diketahui Amsor dari perbincangan telepon sopir dan kenek bus.
Karenanya, begitu perbincangan telepon itu selesai Amsor langsung menyerang sopir bus dan berusaha mengambil alih kemudi.
Namun, tindakannya itu justru memicu kecelakaan maut.
Baca Juga: Sibuk Masak di Dapur Mewahnya, Wajah Berminyak Maia Estianty Tanpa Make Up Jadi Sorotan
Bus yang melaju dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah itu akhirnya pindah ke jalur berlawanan.
"Diduga akibat perebutan kemudi itu bus akhirnya oleng kemudian menerobos ke jalur kendaraan dari arah Jateng menuju Jakarta," ujar Kapolda.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Sempat Video Call dengan Keluarga, Ayah-Anak Jadi Korban Tewas Laka Maut Tol Cipali
Source | : | Tribun Medan |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
KOMENTAR