SajianSedap - Apa yang Anda lakukan ketika masih remaja?
Remaja ini malah berjualan bakpau hingga tengah malam.
Hal ini dilakukan demi bisa bantu adiknya bersekolah.
Terkadang keadaan membuat kita harus berusaha lebih keras lagi.
Bahkan, terkadang seorang anak harus ikut membantu menghidupi keluarga.
Seperti seorang remaja yang masih menginjak bangku SMP ini.
Dia harus berjualan bakpau di pom bensin sebelah Perumahan Ubud, Tangerang.
Di lansir dari Kompas.com, remaja ini tinggal di rumah kontrakan di Jalan Kampung Poncol, Celedug Indah 2, bersama nenek angkatnya.
Ternyata bakpau merupakan usaha milik neneknya.
Remaja ini lebih memilih berjualan di pom bensin karena tempatnya yang lebih dekat dari rumah nenek daripada orang tuanya.
Dirinya pun berjualan hingga tengah malam, lo.
Lalu bagaimana dengan sekolahnya?
Bersekolah Sambil Berjualan Hingga Tengah Malam
Remaja berusia 13 tahun ini harus berjualan setiap hari untuk membantu keuangan keluarga.
Remaja yang diketahui bernama Dewi ini tetep bersekolah meski harus berjualan.
Pada pagi hari dari pukul 07.00 hingga 14.00, Dewi belajar di sekolah.
Kemudian setelah jam belajar usai, ia pulang ke rumah untuk membungkus bakpau dan memasukannya ke dalam boks.
Lalu, dirinya pun berjualan mulai dari pukul 16.00 hingga tengah malam.
Setiap hari Dewi membawa 10 boks bakpau dengan isi masing-masing 15 bakpau.
Bila Anda bertanya-tanya bagaimana dengan PR nya?
Dewi ternyata mengerjakan PR nya sambil berjualan.
"Untuk bantu-bantu. Kan tinggal sama nenek, ini usaha nenek aku jualin. Enggak capek kok, sudah biasa" ujar dia.
Dewi pun tidak mengambil keuntungan dari jualannya.
Semua hasil jualan diberikan kepada nenek untuk digunakan sebagai keperluan sehari-hari keluarga.
"Hasilnya Rp 375.000 sehari. Kalau banyak yang kasih tips bisa lebih," kata Dewi.
Baca Juga: Ngeri Banget! Viral Video Karyawan Geprek Bensu Kesurupan Massal, Suasananya Mencekam!
Berjualan Bakpau Demi Sekolahkan Adik
Tak hanya untuk membantu keuangan keluarga, Dewi pun berjualan demi sekolahkan adik.
Artikel akan berlanjut setelah video berikut ini
Waktu SD sebelum berjualan bakpau, Dewi bahkan pernah bekerja mencari rongsokan bersama ibunya.
Dewi merupakan anak pertama dan mengaku memiliki beban untuk membuka jalan agar adik-adiknya bisa bersekolah.
"Adikku yang kedua perempuan tinggal di kampung. Sisanya laki-laki. (Adik) yang kelima sudah diangkat orang sebagai pancingan biar mereka punya anak," katanya.
Dewi pun mengaku tidak suka bermain karena menurutnya bisa belajar dan berjualan sudah cukup baginya.
"Enggak mau, enggak suka main. Sabtu-Minggu aku bantu-bantu bikin bakpau. Sorenya ya jualan lagi," ungkap Dewi.
Selain itu, sepengetahuannya belum pernah dirinya dan keluarga mendapatkan bantuan langsung dari pemerintah.
Justru, dia mendapatkan bantuan dari masjid di sekitar tempat tinggalnya.
Hebatnya, Dewi tidak merasa iri dengan anak sebayanya.
Ia tetap mensyukuri kehidupannya sekarang.
Dewi bahkan memiliki cita-cita menjadi penyayi suatu saat nanti, lo.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Farah Karsetia |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR