Nikahi Anak Sultan Jogja GKR Bendara, KPH Yudanegara Ternyata Jadi Pegawai di Sini untuk Sesuap Nasi
SajianSedap.com - Baru-baru ini video putri bungsu Raja Yogyakarta, GRA Nurastuti Wijareni alias GKR Bendara viral di Twitter.
Mengapa tidak, ia tak segan menaiki becak yang mana pengayuhnya pun tak mengenali putri raja tersebut.
GKR Bendara tampak berjalan di pedestrian dan kemudian menghampiri seorang pengayuh becak.
Ia tampak berbincang singkat dengan sang pemilik becak lalu segera duduk di becak tersebut.
Kemudian pemilik becak itu mengayuh becaknya.
Video itu pun ramai dikomentari oleh warganet dan jadi banyak yang kepo tentang kehidupan pribadinya.
GKR Bendara merupakan putri bungsu dan anak kelima dari Sri Sultan Hamengkubuwono X dan GKR Hemas.
GKR Bendara menikah dengan Kanjeng Pangeran Haryo Yudanegara (KPH Yudanegara) pada tahun 2011 dan telah memiliki seorang buah hati bernama Raden Ajeng Nisaka Irdina Yudonegoro.
Ia rajin membagikan kegiatan sehari-hari mereka yang berfokus pada pelestarian budaya di Instagram pribadinya.
Siapa sangka ternyata GKR Bendara jago masak, lo!
Sosok Suami GKR Bendara
Dilansir dari Tribun News, rupanya KPH Yudanegara memiliki nama asli Achmad Ubaidillah sebelum menyandang bangsawan Keraton Ngayogyokarto.
Namanya pun berubah menjadi Kanjeng Pangeran Harya (KPH) Yudanegara di Bangsal Kesatrian, Keraton Yogyakarta pada 2011 silam.
"Saya sempat bimbang memilih nama. Setelah sebulan, akhirnya saya memilih nama KPH Yudanegara," kata Yudanegara, sebutan barunya, usai wisuda.
Selama sebulan itu, Yudanegara kerap berdiskusi dengan anggota keluarganya, terutama sang ibu.
Karena karakternya dianggap pas dengan nama yang ditawarkan, akhirnya calon menantu Sultan itu memlih Yudanegara.
"Dalam silsilah keraton, nama Yudanegara biasanya disandangkan untuk seorang militer. Setelah ditelaah, karakter saya pas dengan nama tersebut," ujar Yudanegara.
Yudanegara adalah laki-laki kelahiran Jakarta, 26 Oktober 1981.
Ia kini menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) dan telah diangkat sebagai Kasubdi Komunikasi Politik Bidang Media Cetak sejak Maret 2011.
"Sebelum menduduki jabatan tersebut, ia adalah ajudan saya. Kebetulan, saya pernah menjadi Sekretaris Wapres (Seswapres). Yudanegara bekerja bersama saya sejak 2003, terhitung sejak pertama kali menjadi PNS di Kementerian Dalam Negeri," papar mantan Gubernur Lampung, Tursandi.
Setelah tiga tahun menjadi ajudan Tursandi, Yudanegara memutuskan mengambil gelar S2 di Institut Ilmu Pemerintahan (IIP), Cilandak, Jakarta Selatan.
Setelah lulus, ia kembali bekerja dengan Tursandi, yang sudah berganti jabatan sebagai Seswapres.
Yudanegara adalah putra bungsu dari enam bersaudara.
Ia lahir dan besar di keluarga PNS.
Ayahnya yang telah meninggal dunia pada 2001 lalu, pernah bekerja di Badan Pertanahan Nasional (BPN), sedangkan ibunya pensiunan Kementerian Agama.
Ia merupakan teman kakak kedua GKR Bendara, yakni Nurmagupita atau GKR Condrokirono.
Dari situlah pertemuan keduanya bermula.
Pascaperkenalan tersebut, terjadilah komunikasi intensif.
"Saya dikenalkan olek kakak. Setelah berkenalan, ia menelepon saya. Seiring berjalannya waktu, kami semakin sering berkomunikasi. Tak jarang, kami juga meluangkan waktu untuk jalan-jalan bersama," cerita Bendara.
Baca Juga: Ayahnya Lebih Kaya dari Syahrini, Putra Tukul Arwana Justru Memilih Kerja Ini untuk Sesuap Nasi
Artikel berlanjut setelah video berikut ini
Semakin lama, Ia mulai melihat bahwa Yudanegara adalah sosok yang dewasa dan matang.
Yudanegara juga memiliki sifat pekerja keras dan bertanggung jawab. Bendara pun semakin yakin, laki-laki berpostur tinggi besar tersebut adalah jodohnya.
"Setelah empat tahun berpacaran, kami akhirnya memutuskan untuk menikah," ucap Bendara mantap.
Yudanegara juga memuji sosok Bendara yang anggun dan penuh kharisma.
Baginya, Bendara adalah sosok idaman bagi setiap laki-laki.
"Sejak pertama kenal, saya langsung tertarik," aku Yudanegara.
"Saat sedang dalam kesulitan, saya sering curhat kepadanya. Ia sosok yang memiliki kemandirian kuat. Saat ini, Bendara membuka bisnis butik di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan. "Saya melamarnya September 2010 lalu," katanya.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
KOMENTAR