Tolak Dipoligami, Seorang Istri di Sulawesi Tega Siram Suami dengan Air Panas Hingga Tewas Meregang Nyawa
Sajiansedap.com - Banyak dari wanita yang menolak untuk dimadu.
Kebanyakan dari mereka memilih untuk berpisah dengan sang suami.
Namun lain dengan wanita di Sulawesi ini.
Baca Juga: [KITCHENESIA.COM] Make Room For Mushrooms! Here's How to Store Asian Mushrooms
Lantaran tak mau dipoligami, Ia tega menyiram suaminya sendiri dengan air panas.
Sang suami yang tersiram air panas kini diketahui tewas akibat serangan tersebut.
Dikutip dari Tribun Timur, kejadian ini terjadi Kampung Paranga, Desa Kapita, Kecamatan Bangkala, Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Kasubag Humas Polres Jeneponto, AKP Syahrul menceritakan kronologi kejadian tersebut.
Korban yang bernama Bahtiar awalnya sedang tidur pada Sabtu (13/7/2019).
“Pada hari Sabtu (13/7/2019) lalu, korban Bahtiar sedang tidur, lalu pelaku yang tak lain istrinya sendiri memasak air panas dan menyiramkan ke arah tubuh korban,” kata AKP Syahrul.
Bahtiar kemudian alami luka melepuh parah terutama di bagian dada dan perut akibat kejadian tersebut.
Mengetahui korban yang melepuh, pihak keluarga pelaku kemudian membawa Bahtiar ke RSUD Talakar.
Namun saat dirawat tidak ada perubahan kondisi hingga akhirnya keluarga Bahtiar memutuskan untuk memilih pengobatan tradisional.
Setelah melakukan pengobatan tradisonal, korban justru tak kunjung sembuh hingga akhirnya meninggal dunia.
Dikutip dari Kompas.com, pelaku menyiram suaminya sendiri diakui karena gelap mata terbakar cemburu.
Istri korban yang juga sebagai pelaku, Aminah mengaku melakukan aksinya secara spontan dan tidak ada niatan membunuh.
"Awalnya saya sedang masak air untuk minum, dan dimasukkan kedalam ember," kata Aminah.
"Saat saya angkat ini air, amarah campur sakit hati muncul dan gelap mata langsung menumpahkan air tersebut ketubuh suami saya sendiri yang masih tidur," jelasnya menambahkan.
Aminah cemburu karena Bahtiar menikah dengan wanita lain di Makassar.
Padahal Bahtiar sudah menjalin rumah tangga dengan Aminah selama 12 tahun.
Semenjak Bahtiar meinkah dengan seorang wanita di Makassar, pria tersebut diketahui jarang memberi nafkah kepada Aminah dan anaknya.
“Biasaji kirim uang tapi itu seminggu sekali dan hanya Rp 100 ribu pertiga minggu, dan ini tidak seperti biasanya. Saya bilang tidak cukup uang segini tapi malah bilang pinjam dulu ditetangga," papar Aminah.
Aminah bahkan sudah mencoba menghubungi sang wanita dari Makassar agar tidak mendekati suaminya.
Namun nyatanya Bahtiar tetap nekat melakuakan poligami tersebut.
Kini Ibu tiga anak tersebut menyesal telah membunuh suaminya sendiri.
"Saya menyesal Pak, tidak ada niat untuk membunuh suami saya, saya ikhlas,” pungkas Aminah.
Source | : | Grid.id |
Penulis | : | Tazkiya |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR