Bahaya! Jarang Sikat Gigi Setelah Makan Makanan Manis, Wajah Gadis Kecil Ini Bengkak dan Alami Hal Mengerikan
Sajiansedap.com - Kesehatan mulut dan gigi merupakan hal yang sangat penting.
Terutama pada anak kita yang masih gemar makan makanan manis.
Bagi anak-anak yang tidak mengerti sebagai orangtua seharusnya memberi tahu dan memberikan pelajaran yang benar demi kesehatan mereka kedepannya.
Baca Juga: [KITCHENESIA.COM] Going Gado-gado! Easy Recipe for Indonesia’s Very Own Salad
Kesehatan mulut adalah hal yang sering terlupakan, apalagi jika masih kecil, kesehatan mulut adalah hal yang sangat mendesak.
Bagi anak-anak yang tidak mengerti sebagai orangtua seharusnya memberi tahu dan memberikan pelajaran yang benar demi kesehatan mereka kedepannya.
Infeksi Pada Gigi
Dilansir dari World of Facebook seorang dokter gigi yang Dr Azila Mohd Kasim membagikan pengalamannya merawat seorang gadis berusia lima tahun yang memiliki gigi berlubang yang cukup parah.
Diketahui hal ini diakibatkan karena pengabaian kebersihan gigi yang cukup sering dan sering memakan makanan manis.
Sehingga si gadis malang ini bisa terinfeksi penyakit dan bakteri yang ternyata mengancam jiwa.
Baca Juga: Resep Mendol Tempe Pedas Enak Ini Siap Temani Sepiring Nasi Panas
Dr. Azila mengatakan ibu dari gadis kecil ini sempat bertemu dulu di tempat parkir sebelumnya dan memintanya untuk merawat putri kecilnya.
Hal ini disebabkan karena gadis ini memiliki wajah bengkak yang cukup besar di satu sisi wajahnya yang disebakan oleh giginya.
Dan Dr Azila ternyata dokter gigi ketiga yang dikunjungi ibu itu, dan mengakibatkan keadaan tambah mendesak.
Sang ibu mengatakan bahwa tiga hari yang lalu, gadis kecilnya merasakan sakit gigi dan membawanya ke dokter gigi.
Dokter pertama yang ia temui menjelaskan bahwa salah satu gigi gadis itu memiliki rongga atau lubang besar hingga sarafnya terlihat.
Dokter pertama mengatakan gadis ini membutuhkan pulpotomi untuk menghilangkan infeksi tetapi dokter gigi mengatakan dia tidak melakukan prosedur ini pada anak-anak.
Dan malah meresepkan antibiotik dan obat penghilang rasa sakit, Amoxycillin dan Paracetamol sebagai gantinya.
Sang ibu membawa putrinya ke dokter gigi kedua pada hari berikutnya untuk menjalani pulpotomi, tetapi masih mendapatkan hal yang sama.
Dokter kedua tidak bisa melakukannya tetapi malah meresepkan antibiotik lain, Metronidazole.
Namun, malam setelah kunjungan dokter kedua wajah gadis malang ini membengkak sehingga ia tak bisa membuka mata kanannya.
Dr Azila mengatakan bahwa ini adalah selulitis wajah, yang berarti infeksi jaringan wajah, dan ia harus segera memulai perawatan.
Obat harus segera dihentikan karena dosisnya tidak tepat, dan harus meresepkan obat baru untuk menghentikan infeksi agar tidak menyebar.
Setelah tiga hari makan obat yang diresepekannya, untungnya, pembengkakan berkurang dan Dr Azila bisa mengeluarkan giginya yang berlubang dan membusuk itu.
Dia berkata, “Saya mencabut gigi (gadis) karena ini adalah tempat infeksi dimulai dan saya tidak ingin hal yang sama terjadi karena bisa berakibat fatal."
"Gusi yang bengkak berarti ada infeksi dan bakteri ini sebenarnya dapat menyebar ke otak dan menyebabkan sepsis."
“Sepsis bisa mematikan dan menyebar melalui aliran darah."
"Sepsis terjadi ketika respons tubuh terhadap bahan kimia ini tidak seimbang, memicu perubahan yang dapat merusak banyak sistem organ yang dapat menyebabkan kematian."
"Ketika infeksi gigi terjadi, bakteri dapat menyebar ke jaringan atau tulang di sekitar gigi yang juga dapat ditularkan ke bagian lain dari tubuh” jelasnya.
Beberapa tanda-tanda infeksi di mulut adalah bau mulut, rasa pahit di mulut, demam, sakit gigi, kelenjar leher bengkak dan rahang bengkak.
Dr Azila menyarankan mereka yang memiliki gejala ini harus segera pergi ke rumah sakit untuk perawatan sebelum keadaan memburuk.
Adapun gadis kecil ini, dia bertanya kepada orang tua dan menyadari bahwa itu disebabkan oleh buruknya kebersihan giginya dan juga karena konsumsi makanan manis yang berlebihan.
Orang tua akan memberinya makanan manis dan permen untuk sarapan setiap pagi dan tidak ketat dengan rutinitas membersihkan gigi dan mulutnya.
Orang tuanya tidak mengharuskan gadis kecil itu menyikat giginya setiap hari dan tidak membawanya ke dokter gigi secara rutin.
Dr Azila mengatakan bahwa dia ingin berbagi pengalaman ini sehingga orang-orang akan mengetahui masalah ini.
Dia menyarankan orang tua untuk lebih ketat dalam makanan yang dikonsumsi anak-anak mereka dan juga memiliki rutinitas kebersihan gigi yang baik.
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Tazkiya |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR