#SahabatBuah Jangan Pernah Makan Buah Ini Karena Bisa Sebabkan Kematian! Buah Beracun Ini Justru Efektif Basmi Tikus
SajianSedap.com - Saat menyambangi Pasar Jumat di Kawasan Lodaya, Kota Bandung, ada seorang pedagang yang menjual buah mirip batok kelapa.
Buah itu bernama Bintaro yang dikhususkan untuk membasmi tikus. Meski namanya bintaro, buah ini bukanlah berasal dari nama sebuah kelurahan di Jakarta Selatan.
Buah bintaro memiliki kandungan minyak dan akan semakin banyak jika buah tersebut semakin kering. Minyak dari buah bintaro bisa dijadikan sbahan bakar alternatif jika pengolahannya tepat.
Buahnya berbentuk bulat telur, warna hijau saat masih muda,dan berwarna cokelat kemerahan ketika sudah tua.
Baca Juga: Makanan Penyebab Sakit Kepala, Enggak Sangka 5 Makanan Sehat Ini Justru Jadi Penyebab Sakit Kepala
Ukuran buahnya tidak terlalu besar, hanya sekitar 10 - 15 cm. Walau terlihat mulus dari luar, buah bintaro tidak mempunyai daging buah.
Setelah kulit terluar akan dijumpai lapisan berikutnya, berupa serat mirip seperti sabut kelapa dan biji.
Buah Bintaro Beracun Untuk Manusia
Untuk rasanya jangan ditanya dan jangan pernah mencoba, karena tanaman ini mengandung racun.
Bukan hanya di dalam buahnya, tapi juga terdapat pada daun dan getahnya.
Sukirna (43) penjual buah bintaro, menuturkan, buah bintaro merupakan tanaman yang banyak dijumpai di daerah pesisir pantai.
"Karena itu buah bintaro disebut juga dengan Mangga Laut, karena jika diperhatikan buahnya mirip seperti buah mangga," ujar Sukirna kepada Tribun Jabar, Jum'at (4/7/2017).
Baca Juga: Resep Tumis Sawi Jamur Enak dan Praktis Selalu Bisa Diandalkan Untuk Pelengkap
Menurut Sukirna, racun yang terdapat pada buah bintaro cukup kuat. Karena dapat mengakibatkan terganggunya detak jantung manusia sehingga dapat menyebabkan kematian.
"Saking kuatnya racun yang terdapat pada buah bintaro, tikus pun takut untuk mendekati buah ini," ujar Sukirna.
Karena itulah, buah bintaro efektif digunakan untuk membasmi tikus. Binatang itu akan lari tunggang langgang dan tidak akan kembali lagi jika menemukan buah bintaro.
Cukup letakkan beberapa buah bintaro ditempat tikus sering berkeliaran, dan tikus akan segera kabur dari rumah Anda.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Menurut Sukirna, daya tahan pakai buah bintaro bisa mencapai 4 bulan. Kalau sudah kering menua kelihatan bijinya, yang disebut simpalak. Simpalak tetap efektif mengusir tikus walau berkurang khasiatnya.
"Jadi kalau sudah mengering jangan dibuang, cukup dibasahi aja, dan masih bisa mengusir tikus atau letakkan saja di tanah supaya tumbuh tunas ," ujar Sukirna.
Bagi Anda yang tertarik membeli buah bintaro, harganya hanya Rp 7.500.
Untuk satu kilogramnya, terdapat 6 buah bintaro yang siap untuk Anda bawa pulang.
Baca Juga: Resep Telur Balado Cabai Hijau Enak Ini Selalu Bikin Tambah Nasi
Cara Penggunaan Buah Bintaro untuk Membasmi Tikus
Cara I
Menggunakan buah bintaro untuk menakut-nakuti tikus dan mengusir mereka sangatlah mudah dilakukan.
Karena memang dalam penerapannya tidak memerlukan perlakuan khusus pada buah beracun ini.
Cukup letakkan buah bintaro yang masih muda dan baru dipetik di sudut ruangan atau tempat yang biasa didatangi tikus.
Selama buah bintaro belum layu, tikus tidak akan berani menginjakkan kaki kotornya di sekitar area itu.
Baca Juga: Tom Yam Soup Enak Dengan Resep Tom Yam Soup with Mussels, Mustahil Kalau Cukup Makan Semangkuk
Cara II
Jika dengan mengusir saja belum puas, Anda bisa membasmi tikus dengan racun yang terkandung di dalam buah bintaro.
Caranya, belah buah bintaro menjadi empat bagian kemudian keringkan di bawah sinar matahari.
Setelah kering, bakar buah bintaro di tempat yang dicurigai sebagai tempat persembunyian tikus.
Tapi jangan lupa untuk memakai masker pelindung karena asap dari hasil pembakaran dapat menyebabkan keracunan.
Hanya cara ini berisiko apabila tikus mati di tempat yang sulit dijangkau.
Apabila di dalam rumah pasti akan menimbulkan bau yang tidak sedap.
Baca Juga: Resep Es Kelapa Cincau Aroma Moka Enak dan Segar Ini Sulit Banget Dilewatkan
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR