Dari ubi yang diparut halus, saya jualan itu.
Dulu harga perkilo ubinya masih Rp 25," sambungnya.
Menurut satu diantara anak Ini yang bernama Ahmad Yani, saat itu usaha ibunya tak memiliki saingan.
Sampai akhirnya pemasaran kue sarang burung mencapai era kejayaannya di tahun 1970.
"Awalnya usaha rumahan, tapi akhirnya jadi pabrik dan miliki belasan karyawan," jelas lelaki yang akrab disapa Yani.
"Ibu saya yang pertama kali kenalkan kue sarang burung di kawasan Kramat Jati. Makanya miliki banyak pelanggan saat itu," ujarnya.
"Dulu tuh penghasilan Rp 2 ribu perhari besar banget. Nah sekira segitu penghasilan orang tua saya saat itu," tambahnya.
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR