Miris, Gantungkan Hidup dari Jualan Sesajen, Nenek 79 Tahun ini Telan Pil Pahit Dibayar dengan Uang Mainan hingga Trauma
SajianSedap.com - Nenek 79 tahun ini merasakan pahitnya ditipu pembeli.
Hal ini lantaran dirinya malah dibayar menggunakan uang mainan saat berjualan sesajen.
Maraknya uang palsu kerap merugikan para pedagang.
Baca Juga: Wow, Jangan Disepelekan! Air Hangat Kaya Manfaat, Salah Satunya Bisa Melancarkan Peredaran Darah
Salah satunya nenek berusia 79 tahun ini.
Gusti Ayu Made Suini (79), seorang nenek yang berjualan canang atau sesajen untuk sembahyang agama Hindu, mengalami peristiwa yang menyedihkan.
Ia dibayar oleh pembelinya menggunakan uang mainan sebesar Rp 20.000.
Baca Juga: Bunga Rampai Restaurant In Cikini, Where Your Extravagant Experience Is Beautifully Spent
Tak sadar dibayar uang mainan
Peristiwa itu terjadi di pertigaan Banjar Dinas Kundalini, Desa Umeanyar, Seririt, Buleleng, Bali, pada Jumat (10/1/2020).
Andy Karyasa Wayan yang merupakan seorang relawan di Bali sempat mengunjungi kediaman nenek tersebut.
Andy mengatakan, saat itu ada seorang warga yang membeli canang seharga Rp 15.000.
Baca Juga: Kumpulan 5 Resep Sup Ayam yang Cocok Disajikan Saat Musim Dingin, Hangatnya Sampai ke Hati!
Namun, pembeli tersebut malah membayar menggunakan uang mainan yang tertera Rp 20.000.
Tanpa curiga, nenek berusia 79 tahun itu pun kemudian memberi uang kembalian sebesar Rp 5.000.
Beberapa saat kemudian, si nenek baru tersadar bahwa uang yang diterimanya adalah uang palsu alias mainan.
Andy menyebutkan, nenek tersebut biasanya mendapatkan keuntungan Rp 50.000 per hari.
"Mungkin buat kita uang Rp 20.000 tidak besar. Tapi untuk si nenek, uang tersebut sangat berarti," kata Andy ketika dihubungi, Senin (13/1/2020).
Andy mengatakan, Nenek Suini sempat trauma dan enggan berjualan selama tiga hari.
Setelah dibujuk dan diberi semangat, Nenek Suini akhirnya kembali berjualan.
"Nenek memang berasal dari keluarga kurang mampu. Jualan canang adalah mata pencarian Nenek untuk sekadar bisa makan bersama keluarga," kata Andy.
Nenek Suini memang menggantungkan hidupnya dengan berjualan canang.
Ia hidup bersama suaminya dan dua anaknya yang berprofesi sebagai buruh.
Sebelumnya, kisah Nenek Suini yang dibayar menggunakan uang mainan ini viral di sejumlah media sosial di Bali.
Seperti yang diunggah akun @denpasarviral. Dalam unggahannya, pemilik akun menuliskan,
"Tega banget, canang yang dijual nenek ini dibayar menggunakan uang mainan".
Kisah tentang nenek yang menerima uang mainan itu langsung ramai oleh beragam komentar warganet.
Sebagian besar memberikan simpati untuk Nenek.
Setelah unggahan itu viral di media sosial, sejumlah bantuan mengalir untuk Nenek Suini.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Raka |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR