Dikira Lebih Baik Dari Garam Biasa, Ternyata Garam Himalaya Justru Tidak Aman Bagi Penderita Hipertensi! Begini Kata Ahli
SajianSedap.com- Garam menjadi salah satu bahan wajib yang harus ada ketika memasak.
Namun, sudah bukan rahasia juga jika penggunaan garam berhubungan dengan risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Penyakit tekanan darah ini merupakan momok yang ditakutkan karena dapat menimbulkan banyak gangguan kesehatan dalam jangka panjang, mulai dari penyakit jantung koroner, stroke, hingga penyakit ginjal.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan tekanan darah adalah dengan mengurangi takaran garam yang dikonsumsi.
Baca Juga: Luar Biasa, Rutin Minum 5 Porsi Teh Hitam dalam Sehari dan Rasakan Manfaatnya Bagi Kesehatan
Baca Juga: Sering Jadi Sarapan, Makan Roti Tawar dengan Selai Ternyata Berbahaya Bagi Tubuh, ini Alasannya
Kini bahkan telah tersedia garam khusus yang digadang-gadang aman dikonsumsi penderita tekanan darah tinggi.
Contohnya garam himalaya atau pink himalayan salt yang diklaim rendah kadar natrium klorida.
"Trace mineral yang memberikan rasa atau warna unik hadir dalam jumlah yang terlalu sedikit untuk memiliki dampak kesehatan yang terbukti," kata dr. William Li, penulis buku Eat To Beat Disease: The New Science of How Your Body Can Heal Itself, dikutip dari Reader Digest.
Penggunaan Garam Bagi Penderita Hipertensi
Menurut ahli, seperti garam dapur lainnya garam Himalaya merah muda sebagian besar terdiri dari natrium klorida yang harus dihindari penderita hipertensi (tekanan darah tinggi).
Jika penderita hipertensi ingin menggunakan garam, mungkin ada baiknya menggunakan garam kalium yang rendah natrium sebagai alternatif.
Garam rendah natrium ini rasanya sama dengan garam pada umumnya, tetapi menggunakan kalium, bukan natrium sebagai bahan utama.
Natrium inilah yang erat kaitannya dengan kejadian tekanan darah tinggi.
Ketika kandungan natrium diganti dengan kalium, maka efek negatif dari natrium berupa peningkatan tekanan darah tidak terjadi.
Walaupun kandungan natrium pada garam kalium ini lebih rendah, namun tidak semua orang dapat menggunakan jenis garam ini.
Artikel akan berlanjut setelah video ini.
Beberapa pengganti garam yang berlabel "rendah natrium" sebenarnya masih mengandung natrium, namun dalam jumlah yang lebih sedikit daripada jumlah garam yang biasa.
Produk-produk ini biasanya mengandung campuran natrium klorida dan kalium klorida.
Bahaya Bagi Seseorang Dengan Kondisi Tertentu
Jika suatu produk diberi label "bebas natrium", maka bahan utamanya adalah kalium klorida tanpa natrium.
Jika memiliki penyakit ginjal atau sedang minum obat tekanan darah tertentu, peningkatan kalium dapat menjadi suatu hal yang berbahaya.
Jadi, walaupun terdengar menggiurkan, garam khusus ini bukan pilihan yang sehat untuk semua orang.
Jika memiliki masalah ginjal atau sedang dalam pengobatan jantung, ginjal atau hati, lakukanlah konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakannya.
Baca Juga: Ajaib! Tanpa Operasi, Batu Ginjal Ternyata Bisa Keluar Sendiri Hanya Dengan Konsumsi 5 Makanan Ini!
Baca Juga: Siapa Sangka Cuma dengan Minum Air Rebusan Kelapa, Tubuh Akan Rasakan 8 Hal Mencengangkan Ini!
Idealnya, cara terbaik untuk menjaga tekanan darah adalah sepenuhnya mengurangi asupan garam, tanpa menggantinya dengan bumbu masak lain.
Alih-alih meniru rasa garam dengan menggunakan pengganti garam, cobalah menambahkan rempah-rempah untuk menambah citarasa makanan.
Dilansir dari Healthline, pink himalayan salt adalah garam berwarna merah muda yang diekstrak dari Tambang Garam Khewra, yang terletak di dekat Himalaya di Pakistan.
Punya Warna Khas
Tambang Garam Khewra adalah salah satu tambang garam tertua dan terbesar di dunia.
Garam Himalaya merah muda yang dipanen dari tambang ini diyakini telah terbentuk jutaan tahun yang lalu dari penguapan badan air purba.
Garam diekstraksi dengan tangan dan diproses secara minimal untuk menghasilkan produk yang tidak dimurnikan yang bebas dari aditif dan dianggap jauh lebih alami daripada garam biasa.
Proses pemanenan alami memungkinkan garam Himalaya berwarna merah muda memiliki banyak mineral lain dan elemen yang tidak ditemukan dalam garam meja biasa.
Beberapa orang memperkirakan itu mungkin mengandung hingga 84 mineral dan elemen yang berbeda.
Mineral-mineral ini, terutama zat besi, yang memberikan warna merah muda yang khas.
Terlepas dari kenyataan bahwa garam Himalaya merah muda mengandung mineral tambahan, jumlahnya terlalu kecil untuk memberi dampak signifikan.
Bahkan, sebagian besar klaim ini tidak memiliki penelitian untuk mendukungnya.
Baca Juga: Ingin Makan Nasi Saat Diet tapi Berat Tetap Turun? Bisa Banget Asal Tahu Cara Ini!
Source | : | Gridhealth.id |
Penulis | : | Amanda Fanny |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR