Karen Pooroe Hadiri Autopsi Sang Putri, Ternyata Sempat Bawakan Cokelat Kesukaan dan Baju Baru
SajianSedap.com - Jenazah Putri Karen Pooroe akhirnya diautopsi pada Hari ini, Rabu 19 Februari 2020.
Hal ini dilakukan setelah laporan Karen atas kematian putrinya yang terkesan janggal.
Seperti diketahui, Zefania Carina, putri penyanyi Karen Pooroe, meninggal setelah terjatuh dari apartemen ayahnya, Arya Satria Claproth.
Namun karena penyebab pasti kematian Zefania belum diketahui, akhirnya dilakukan autopsi kepada jenazah putri Kareen Pooroe ini.
Autopsi jenazah dilakukan di TPU Tanah Kusir, Jalan RC Veteran Bintaro, Jakarta Selatan, Rabu 19 Februari 2020 pagi tadi.
Berikut ini fakta-fakta lengkap terkait autopsi jenazah putri Karen Pooroe.
1. Karen Pooroe Hadir Saat Otopsi
Dilansir dari Tribun Seleb dalam artikel 'Datang ke Makam, Karen Pooroe Tak Mau Ikuti Langsung Proses Autopsi Putrinya', Karen Pooroe turut hadir di lokasi autopsi.
Didampingi seorang pria dan tim kuasa hukum, Wemmy Amanupunyo, ia tiba dengan raut wajah yang sedih dan tak bergairah.
Meski datang ke makam sang buah hati, Karen Pooroe ternyata tidak mengikuti proses autopsi di dalam tenda bersama dengan dokter forensik dan petugas Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan.
2. Karen Pooroe Tak Sanggup Lihat Jenazah Putrinya
Karen Pooroe diduga masih tidak kuat melihat jenazah putrinya yang sudah dimakamkan harus kembali dibongkar untuk autopsi.
"Gimana pihak Karen ingin ikut," tanya salah satu petugas Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan kepada Karen Pooroe yang ada bersama keluarganya.
"Nanti saja pas penutupan (makam) kami ikut," ucap Karen Pooroe dengan nada bergetar.
3. Karen Pooroe Bawakan Baju Baru Untuk Putrinya
Usai autopsi, Karen Pooroe mengaku bahwa jajanan tersebut memang sengaja ia bawa untuk anaknya dari pernikahannya dengan Arya Satria Claproth.
"Iya saya bawa sengaja," kata Karen Pooroe yang ditemui di TPU Tanah Kusir, di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Rabu (19/2/2020).
Karen mengatakan bahwa jajanan tersebut berisikan permen, cokelat, dan beberapa jajanan lainnya serta pakaian baru yang disukai Zefania Carina.
"Saya tahu bahwa anak saya sudah ada dipangkuan Tuhan. Cuman ekspresi saya aja untuk bawa jajanan dia, permen kesukaan dia, semua (pakaian) yang baru dipakai didalam," ucapnya.
"Itu hanya untuk menunjukan kasih sayang saya sebagai ibu kepada anak saya," tambah penyanyi jebolan ajang pencarian bakat Indonesian Idol itu.
Namun, Karen Pooroe tak menampik kalau Zefania Carina sudah mendapatkan apa yang diinginkannya di surga
"Zefania sudah tenang, tapi kita disini sangat menyayangi dia," ujar Karen Pooroe.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
4. Pihak Arya Tak Bayar Biaya Pemakaman
Adik Karen Pooroe, Bima pun angkat bicara soal kematian sang keponakan tersebut.
Pihaknya mengatakan Arya Satria Claproth tak bisa mengurus sang anak Zefania.
"Dari Zefi hidup aja dia nggak bisa ngurus."
"Sampai saat Zefi meninggal di Rumah Sakit Fatmawati tidak ada yang mengeluarkan biaya sedikitpun untuk ngurus jenazah Zefi, keluarganya tak ada yang keluarkan biaya," terangnya dilansir dari unggahan video di instagram @insertlive, Selasa (18/2/2020).
Pihaknya juga merasa keheranan soal pernyataan dari pihak Arya Satria yang tak menyetujui soal proses otopsi Zefania yang rencananya bakal dilakukan.
5. Heran Dengan Pihak Arya
Bima, adik Karen Pooroe juga merasa keheranan soal pernyataan dari pihak Arya Satria yang tak menyetujui soal proses otopsi Zefania yang rencananya bakal dilakukan.
Pihaknya pun mengkritisi soal pernyataan pengacara dari pihak Arya, yang pernah sebut soal penolakan otopsi.
"Menolak bagaiamana, saat keponakan saya meninggal saya yang datang duluan di RS Fatmawati, dan di situ cuma ada 3 orang dari keluarga Arya."
"Setelah itu pulang tinggalin jenazah Zefi gitu aja," lanjutnya.
6. Jenazah Sempat Tertahan
Pihaknya mengatakan jenazah Zefi sempat tertahan di rumah sakit jam 10.00 sampai pukul 19.00 WIB dan tidak bisa dilakukan proses apapun.
Hingga akhirnya pukul 19.00 WIB, pihak Arya pun datang ke RS Fatmawati bersama pihak kepolisian.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR