Padahal Tubuhnya Penuh Tato, Siapa Sangka Chef Juna Pernah Jadi Korban Penculikan hingga Disiksa
SajianSedap.com - Siapa yang tak kenal dengan sosok Chef yang satu ini?
Selain tubuhnya penuh tato, Chef yang satu ini dikenal begitu tegas terhadap para peserta lomba dalam acara memasak.
Siapa lagi kalo bukan Chef Juna.
Chef yang dikenal sebagai salah satu juri tetap dalam kompetisi memasak ini memang sudah tak diragukan lagi kualitasnya dalam memasak.
Bahkan usaha restoran yang ia miliki kerap ramai dikunjungi pengunjung.
Namun, di balik kesuksesannya saat ini, ia sempat mengalami nasib buruk.
Diculik hingga disiksa
Pria bernama lengkap Junior Jhon Rorimpandey ini sempat mengalami masa sulit sebelum menjadi chef terkenal seperti saat ini.
Lulus dari bangku SMA, Chef Juna melanjutkan pendidikannya ke jenjang perkuliahan.
Chef Juna kala itu memilih berkuliah di jurusan perminyakan di Universitas Trisakti.
Baca Juga: Beda Usia 15 Tahun, Ini 4 Fakta Si Cantik Atries Angel yang Berhasil Luluhkan Hati Chef Juna
Baca Juga: Beli Makanan Sederhana di Food Court, Chef Juna Shock Ketika Lihat Harganya
Namun sayang, setelah 3,5 tahun kuliah, Chef Juna tak menyelesaikan pendidikannya karena terlalu nakal.
Ketika berusia 17 tahun, Chef Juna dikenal sebagai anak nakal dan berandalan.
Melansir dari Tribun Jabar, Chef Juna bahkan pernah membuat geng motor bernama Bad Bones.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Mantan kekasih Aline Adita ini juga pernah diculik, disiksa, hampir ditembak, hingga overdosis.
Sempat diculik hingga hampir ditembak, Chef Juna berubah pikiran dan berniat memperbaiki diri.
Pria kelahiran Manado ini memutuskan untuk hijrah ke Amerika Serikat.
Chef Juna pun menjual motor Harley Davidson kesayangannya seharga Rp 40 juta di tahun 1998.
Hasil penjualan motor tersebut ia gunakan untuk biaya sekolah di luar negeri.
Baca Juga: Chef Juna Ternyata Pernah Jual Harta Benda Demi Sekolah Penerbangan, Begini Nasibnya Sekarang
Krisis moneter pada tahun 1998 membuat keluarga Chef Juna mengalami kesulitan ekonomi.
Chef Juna bahkan terpaksa harus mencari uang sendiri untuk membiayai kehidupannya di luar negeri.
Hingga akhirnya Chef Juna mendapat pekerjaan sebagai pelayan di sebuah restoran tradisional Jepang bernama Miyako.
Gaji pertama yang diterima Chef Juna adalah sebesar 1.000 Dollar AS per bulan.
Angka tersebut relatif kecil untuk tinggal di AS karena ia harus membayar sewa apartemen dan biaya makan.
"Saya cuma bisa simpan 150 atau 200 dollar untuk makan sebulan. Pertama jadi pelayan sebagai pekerja ilegal, kan saya tidak punya izin kerja, izin tinggal juga sudah habis setelah 6 bulan," ujar Chef Juna, seperti yang TribunNewsmaker.com kutip dari Kompas.com.
Selang beberapa lama, Chef Juna ditawari untuk menjadi murid dari master sushi di tempatnya bekerja.
Chef Juna dilatih dengan sangat keras hingga pemilik restoran pun kagum dengan kemampuannya.
Pria berdarah Manado ini pun dipromosikan untuk mendapatkan Permanent Resident.
Pada 2002, dia dipercaya untuk menjadi Head Chef (Kepala koki) di restoran tersebut.
Dan hingga saat ini, ia dikenal sebagai salah satu Chef terbaik di Indonesia.
KOMENTAR