Tindakan Pencegahan
Studi menunjukkan bahwa virus corona mampu bertahan hidup di udara (survive in airborne) dalam beberapa kondisi.
WHO pun sedang mempertimbangkan tindakan pencegahan melalui udara untuk staf medis yang bertugas.
Ahli penyakit menular Tolbert Nyenswah, Profesor di Johns Hopkins University Bloomberg School of Public Health, mengatakan ada strategi yang dipakai untuk melawan covid19.
Yaitu, tidak hanya tergantung dari lokasi geografis atau jumlah penduduk (sekalipun itu memainkan faktor besar dan bisa sangat berpengaruh).
Akan tetapi, lebih banyak dari kebijakan yang inovatif, kesiapan dan respons yang cepat.
Menurut Dr Maria Van Kerkhove, kepala unit penyakit baru dan zoonosis, Virus corona dapat melayang di udara.
Tetap menggantung di udara tergantung faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti panas dan lembab.
Hingga Minggu (22/3/2020) telah terjadi 307.720 kasus virus corona di seluruh dunia, menurut data dari Worldometers.
13.054 korban meninggal dunia, sedangkan 95.797 pasien berhasil sembuh.
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul FAKTA BARU WHO Ungkap Virus Corona Dapat Bertahan Hidup di Udara, Ini Penjelasan Profesor Biologi
Source | : | manado.tribunnews.com |
Penulis | : | Siti Afifah |
Editor | : | Siti Afifah |
KOMENTAR