Meski Sudah Renggut Ribuan Nyawa, Ternyata Virus Corona Bisa Jadi Tak Berdaya! Ahli Temukan Rahasia Kelemahan Wabah Ini
SajianSedap.com - Saat ini, wabah covid-19 atau virus Corona sudah menyebar di hampir seluruh penjuru dunia.
Karena penyebarannya yang cukup masif, WHO sampai menetapkan virus Corona sebagai pandemi.
Meski begitu, ternyata virus Corona memiliki kelemahan yang membuat virus ini sama sekali menjadi tak berdaya.
Beberapa waktu lalu, seorang dokter hewan dan ahli virus, drh. Moh. Indro Cahyono membongkar soal kelemahan virus Corona.
Dalam tayangan di kanal Youtube Official iNews (29/3/2020), drh. Indro mulanya menyebutkan bahwa virus ini sangat mudah menyebar antar manusia.
Baca Juga: Sayur Lodeh, A Fulfilling Javanese Soup for Easy and Quick Lunch!
Baca Juga: Healthy and Hassle-Free, 4 Food Trends You Will See Everywhere in 2020, According to Food Experts
Meski demikian, menurutnya covid-19 belum tentu menimbulkan kematian.
"Jika menular dari manusia ke manusia lain, belum tentu menimbulkan kematian, covid-19 tidak berhubungan dengan kematian,"ungkap dr. Indro.
Kelemahan Virus Corona
Lebih lanjut, menurutnya orang yang meninggal saat terinfeksi covid-19 sebelumnya telah memiliki kondisi kesehatan yang kurang baik atau ada masalah dalam kekebalan tubuhnya.
"Sebagian besar yang terinfeksi virus ini bisa sembuh dan selamat," ujarnya.
"Yang meninggal sebagian besar itu berada di dalam kelompok risiko tinggi."
"Berarti punya gangguan untuk memproduksi antibodi, bisa jadi karena usia, komplikasi penyakit atau sakit pernapasan bawaan,"tambah dr.Indro
Berikut ini adalah kelemahan virus corona yang berhasil ditemukan!
1. Covid-19 disebut akan hancur dengan pelarut lemak
Pemerintah saat ini menganjurkan untuk rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan.
Ternyata, sabun dan berbagai pembersih rumah tangga ampuh hancurkan virus Corona.
"Kelemahannya adalah virus ini sangat mudah dihancurkan oleh berbagai pelarut lemak, termasuk sabun,"
"Semua peralatan rumah tangga bisa dipakai menghancurkan virusnya," jelas drh. Indro.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini
2. Virus Corona tak bisa bertahan lama di suhu panas
"Iklim di Indonesia itu 26 - 30 derajat celsius, virus itu akan ada di udara selama maksimal 3 menit pada suhu 20 - 25 derajat (celsius)."
"Sehingga di suhu kita, pas siang-siang, virus itu nggak akan bertahan lama dari 1 menit," ungkapnya.
Menurutnya masalah suhu ini bisa menjelaskan mengapa Italia dan New York memiliki kasus covid-19 yang sangat banyak, karena suhu di wilayah tersebut tak seperti di Indonesia.
"Di Itali suhunya 6 derajat, sementara virus ini bisa bertahan selama 3 jam di lingkungan pada suhu 10 - 15 derajat (celsius)," tukasnya.
3. Virus Corona bisa dinetralkan oleh antibodi
"virus hanya bisa dinetralkan oleh antibodi dalam tubuh kita sendiri."
"Dan antibodi itu akan diproduksi oleh tubuh kita selama tujuh hari sesudah paparan awal.
Di hari 14 antibodinya makin banyak dan bisa menetralkan virusnya," jelas drh. Indro.
Lebih lanjut, drh. Indro menjelaskan bahwa memori antibodi soal virus ini akan tersimpan selama 30 tahun.
Sehingga jika suatu hari seseorang akan terkena covid-19, antibodi langsung bekerja dan dalam dua hari bisa sembuh.
Cara membedakan antara gejala flu dan virus Corona
Dikutip dari Medical News Today, Kamis(19/3/2020), batuk yang terjadi pada penderita covid-19 dan flu/batuk biasa sama-sama terjadi di waktu yang cukup sering.
Tingkatannya, mulai dari batuk ringan hingga sedang.
Batuk yang terjadi pada orang yang menderita influenza, menutur Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sering kali terjadi secara tiba-tiba.
Penderita akan sembuh dalam waktu relatif singkat, kurang dari 2 minggu.
Selain itu, batuk yang terjadi pada orang yang menderita flu akan disertai dengan pilek dan bersin-bersin, sebagaimana dituliskan dalam artikel Business Insider, 12 Maret 2020.
Sementara, penderita covid-19 tidak mengalami itu.
Jadi, jika seseorang menunjukkan batuk yang disertai dengan pilek dan sebelum batuk dimulai dengan fase bersin, dimungkinkan ia terkena flu biasa.
Dilansir dari The Sun, Senin(23/3/2020), Direktur Klinis dari Patientaccess.com, dr Sarah Jarvis menjelaskan, batuk merupakan ciri dari gejala terinfeksi virus Corona jenis baru.
Batuk yang menandakan mengindikasikan seseorang menderita covid-19 adalah batuk kering yang terjadi terus menerus.
Batuk kering terjadi setidaknya dalam waktu setengah hari.
Batuk ini tidak terjadi sesekali hanya karena Anda berdehem atau ada sesuatu yang menyangkut di tenggorokan.
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Sudah Renggut Banyak Korban, Kelemahan Covid-19 Perlahan Terkuak, Ternyata Ada yang Sangat Sederhana
Source | : | TribunKaltim.co |
Penulis | : | Siti Afifah |
Editor | : | Siti Afifah |
KOMENTAR