Jenis Virus Corona yang Bermutasi
Laporan menyatakan bahwa salah satu kerabat wanita lanjut usia pasien juga dites positif Covid-19, dengan gejala sedang.
Meskipun memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya yang akan membuatnya rentan terhadap komplikasi serius.
Dia dilaporkan pulih lebih cepat daripada rata-rata pasien seusianya.
Para peneliti mengatakan bahwa informasi ini dapat mengarah pada sub-tipe ringan baru dari SARS-CoV-2, nama virus corona baru.
Baca Juga: Masker Kain Disebut Kurang Efektif untuk Cegah Virus Corona, Begini Penjelasannya Menurut Ahli
Virus Corona baru hasil mutasi ini memiliki toksisitas yang lebih rendah, tidak menular, tetapi lebih sulit untuk dihilangkan.
Tampaknya mempengaruhi baik yang muda maupun yang tua.
Para peneliti Cina telah membahas kemungkinan dua jenis utama SARS-CoV-2, yaitu subtipe L dan subtipe S.
Tipe L lebih lazim yang terdiri dari sekitar 70 persen pada semua pasien dan lebih cenderung menyebar daripada tipe S, peneliti China menemukan.
Dr Tan dan rekannya mengatakan “Kami tidak dapat memastikan bahwa virus yang terkait dengan Kasus 1 adalah tipe S, tipe L yang bermutasi, atau subtipe baru."
"Kami tidak dapat mengecualikan subtipe baru asli yang tidak diidentifikasi."
Mereka memperingatkan bahwa pasien 'kronis' lain yang mungkin tidak akan diobati karena gejala ringan mereka dapat terus menyebarkan infeksi dan menyebabkan wabah baru.
Baca Juga: Kumur Pakai Air Garam Disebut Bisa Cegah Virus Corona, Begini Faktanya Menurut Ahli!
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul KABAR BURUK Peneliti China Temukan Fakta Baru Virus Corona Sudah Bermutasi, Bisa Bertahan 49 Hari
Source | : | makassaar.tribunnews.com |
Penulis | : | Siti Afifah |
Editor | : | Siti Afifah |
KOMENTAR