Tutut menuturkan bahwa sebelum ia tiada, kebenaran harus terungkap pada masyarakat.
Oleh sebab itu ia kemudian menuliskan fakta meninggalnya Ibu Tien yang diperolehnya dari cerita sang ayah, Soeharto, yang terus mendampingi ibunya di saat terakhirnya.
"Sebelum Allah memanggil saya, masyarakat harus tahu kebenarannya," kata Tutut.
"Siapapun yang membuat cerita itu, dan siapapun yang ikut menyebarkan, kami serahkan pada Allah untuk menilainya," sambungnya.
Berikut kisah lengkap kejadian meninggalnya Ibu Tien yang dituliskan Tutut dalam blog pribadinya tututsoeharto.id, Rabu (29/4/2020).
"Dua puluh empat (24) tahun yang lalu, tepatnya tanggal 28 April 1996, Ibu kami tercinta telah dipanggil Allah SWT.
Pada saat itu saya sedang bertugas memimpin sidang organisasi donor darah dunia (di Prancis dan Kemudian di London).
Alhamdulillah, pada saat itu saya menjabat sebagai Presiden Donor Darah Dunia.
Betapa terkejut ketika saya mendengar berita ibu telah tiada.
Pada saat saya berangkat, ibu masih segar bugar.
Mendengar kabar lelayu (berita Ibu wafat), saya langsung kembali ke Jakarta.
Itulah perjalanan paling lama yang saya rasakan selama saya bepergian.
KOMENTAR