Bapak rebahkan ibu dengan bantal yang agak tinggi, karena ibumu susah nafasnya.
“Jam berapa itu pak?” saya bertanya.
“Kurang lebih jam 3” kata bapak.
Berarti setelah bapak sholat tahajut.
Kemudian bapak melanjutkan ceritanya, “Di dalam perjalanan, ibumu sudah tidak sadar. Sampai di rumah sakit, semua dokter sudah berusaha untuk membantu ibumu. Tapi, Allah berkehendak lain.”
Bapak terdiam tidak bicara lagi.
Sepertinya, bapak ingin mengungkapkan perasaan hati yang kehilangan ibu dengan bercerita.
ak dapat saya bendung air mata saya.
Bapak dan ibu tak pernah berjauhan.
Beliau berdua saling mencinta, saling mendukung, dan saling membantu.
Begitu yang satu tidak ada lagi di kehidupan, maka akan terasa, ada sesuatu yang hilang dalam dirinya.
KOMENTAR