SajianSedap.com - Kabar duka kembali datang dari dunia artis Indonesia.
Aktor senior Henky Solaiman meninggal dunia setelah berjuang menghadapi kanker usus yang dideritanya.
Meninggalnya Henky Solaiman membuat sejumlah aktor dan artis Indonesia begitu kehilangan sosoknya.
Henky Solaiman selama ini diketahui mengidap penyakit kanker usus.
Pada Maret 2020, Henky Solaiman bahkan menjalani operasi kanker usus dan sempat membutuhkan donor darah.
Ia akhirnya memutuskan pulang ke rumah karena tidak mengalami kemajuan secara catatan medis selama dirawat di rumah sakit.
Semasa hidup, Henky merasa tidak bisa hidup normal lagi setelah operasi atau pun kemoterapi.
"Disuruh operasi, kemo (terapi) itu sudah biasa, tapi kalau (operasi) dekat rektum, 80 persen sudah pakai kantonglah," kata Henky.
"Enggak bisa disambung lagi, tiga bulan, ya sudah kantong seumur hidup."
"Ya itu bukan hidup namanya saya bilang, saya nolak operasi, enggak mau kemo," ucapnya lagi.
"Kondisi terakhir ya memang setelah dari rumah sakit tidak ada kemajuan. Ya minta pulang jadi kami bawa pulang, gitu aja," kata Norman Solaiman, keponakan Henky.
Jenazah Henky Solaiman akan dikremasi seperti permintaan terakhir dalam hidupnya.
Sebelum meninggal, Henky Solaiman memang sering mengucapkan bahwa jenazahnya harus dikremasi.
"Beliau ingin dikremasi. Keinginan Om Henky ingin dikremasi," kata Norman.
Belajar dari kasus yang diderita Henky, ternyata makanan ini bisa menyebabkan kanker usus.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Makanan penyebab kanker usus
Berdasarkan penjelasan Centers for Disease Control and Prevention, kanker usus merupakan kanker yang dimulai di usus besar (kolon) atau rektum (ujung usus besar).
Tumor ganas ini biasanya menyerang mereka yang berumur 50 ke atas.
Belum ada yang dapat memastikan apa yang sebenarnya jadi penyebab kanker usus besar.
Tapi ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker usus besar.
Satu hal yang pasti, perubahan tertentu pada DNA bisa menyebabkan sel-sel tubuh normal berubah mengganas menjadi kanker.
Berdasarkan penelitian terbaru, sering mengonsumsi makanan yang menyebabkan inflamasi atau peradangan bisa meningkatkan risiko tumbuhnya polip di usus besar.
Polip merupakan gumpalan kecil sel-sel atau disebut adenoma dan bisa menjadi cikal bakal munculnya kanker usus besar.
Ahli epidemiologi di Universitas Emory, Georgia, Robert Bostick, mengungkapkan, makanan yang paling tinggi peradangan adalah daging merah dan daging olahan.
Kemudian, makanan berlemak, termasuk susu berlemak, juga bersifat pro-inflamasi.
Sementara itu, makanan yang anti-inflamasi adalah sayuran dan buah-buahan, juga susu tanpa lemak, sedangkan makanan dari unggas dan ikan bersifat netral.
Penelitian melibatkan 1.955 orang dengan melakukan kolonoskopi untuk melihat pertumbuhan polip.
Peserta penelitian adalah mereka yang belum pernah didiagnosis semua jenis kanker.
Hasil kolonoskopi mendapati 496 peserta memiliki adenoma atau polip.
Peneliti kemudian membandingkan hasil kolonoskopi dengan pola makan sehari-hari.
Menurut Bostick, mereka yang memiliki polip adalah orang-orang yang sering mengonsumsi makanan pro-inflamasi.
Penelitian menunjukkan, orang yang sering mengonsumsi makanan yang pro-inflamasi, seperti daging merah dan daging olahan, 56 persen lebih berisiko memiliki polip di usus.
Bostick pun menyarankan mereka yang memiliki polip usus untuk segera mengubah pola makan dengan banyak makan sayur dan buah-buahan atau makanan anti-inflamasi.
Hal ini untuk mengurangi risiko kanker usus.
"Perkembangan polip menjadi kanker usus besar berlangsung dalam waktu yang sangat lama."
"Jangan sampai hal itu terjadi," kata Bostick.
Baca Juga: Makanan Penyebab Kanker Nasofaring, Lauk Favorit Orang Indonesia ini Bisa Jadi Penyebab Utamanya
KOMENTAR