SajianSedap.com - Nasib malang harus dirasakan oleh dua orang bocah.
Hal ini lantaran mereka harus meregang nyawa di tangan ayah tiri.
Kedua bocah tewas setelah meminta uang untuk beli es krim.
Perasaan Zuwairiah hancur seketika saat tahu dua cucu kesayangannya Ikhsan (10) dan Rafa (5) meninggal dunia, Minggu (21/6/2020).
Jasad kedua cucunya ini ditemukan oleh anak Zuwairiah yang tak lain ibu korban di parit sebuah sekolah di Jalan Brigjend Katamso, Medan.
"Aduh kalau perasaan ini hancur semua, hancur. Sayang pun dia sama kami," jelasnya dikutip TribunJakarta.com dari TribunMedan, Senin (22/6/2020).
Zuwairah mengingat, cucu-cucunya ini sangat rajin mengaji.
Hanya karena minta uang
Ikhsan dan Rafa meninggal dunia diduga dibunuh oleh ayah tirinya berinisial Ra.
Zuwairiah menjelaskan, sehari-hari dua anak tersebut memang tinggal bersama ibu dan ayah tirinya.
"Mereka kan tinggal sama ayah tirinya juga. Luar biasa sedihnya dengan kejadian ini," ungkapnya.
Zuwairiah tak mengira, menantunya dapat berbuat senekat itu kepada dua cucunya yang masih di bawah umur.
Terlebih dari informasi yang didengarnya, bocah malang itu dibunuh setelah minta uang untuk membeli es krim.
"Saya dengar cerita katanya mereka disiksa ayahnya. Terus dibunuh lah intinya. Kapan waktunya belum tahu pasti,"
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
"Hanya karena minta es krim sama bapaknya. Terjadilah seperti ini. Semoga dihukum seberat-beratnya," sambungnya.
Zuwairah mengingat bagaimana kondisi dua cucunya yang sudah tak bernyawa saat ditemukan.
Diceritakannya, badan keduanya telah membengkak dan membiru.
Bahkan, ia sempat melihat luka bekas benturan di kepala cucu pertamanya.
Kejadian yang menimpa kedua bocah tersebut menyisakan luka mendalam bagi kakeknya, Zainal Abidin.
Kakek yang sehari-harinya berjualan mainan anak-anak ini selalu mendapat sambutan hangat dari kedua cucunya setelah kembali dari pekerjaannya.
"Dia itu baik, ikut bantu aku kalau pulang kerja. Aku kan jualan mainan anak-anak, jadi kalau balik ke sini, aku dibantuin untuk susun kembali jualan itu semua," ujar Zainal Abidin saat dikonfirmasi, Senin (22/6/2020).
"Aku benar-benar kehilangan, sebab mereka itu punya semangat belajar yang tinggi. Aku selalu bangga sama mereka kalau mereka sudah pergi ke tempat sana, belajar bersama, dan juga belajar Al-Quran. Bangga sebagai kakek yang punya cucu seperti mereka," sambungnya.
Kedua cucunya itu pun bukanlah orang yang suka menceritakan situasi keluarganya.
Mereka biasa diam kalau kakeknya menanyai apakah ayah dan ibunya bertengkar.
"Kalaupun kita tanyain apakah ibu bapaknya kelahi, dia diam aja. Mereka sepertinya tidak mau bahwa orangtuanya dibicarakan oleh orang lain," ungkapnya sambil menahan tangis.
Kepergian kedua cucunya tersebut bagaikan petir di siang bolong.
Baca Juga: Lockdown di India Kacau! Sejumlah Warga Kelaparan Hingga Banyak yang Tewas Bukan Karena Virus Corona
Pasalnya, Zainal Abidin tidak memiliki firasat sedikitpun akan kepergian kedua cucunya.
"Tidak ada firasat. Hari Kamis (18/6/2020), dia masih di sini. Tapi malamnya, dia ingin pulang ke tempat tumpangan ayah dan ibunya. Ibunya kan kerja siang sampai malam. Jumat, belum terjadi apa-apa. Sabtulah kayaknya itu kejadiannya, sebab ibunya pas ada kerja kan sampai malam. Jadi tidak ada firasat apapun," sambungnya.
Ia pun berharap pelaku dapat dihukum seberat-beratnya.
KOMENTAR