Wajib Tahu, Rutin Rebus Kulit Petai dan Minum Airnya Bisa Jadi Obat Alami Untuk 3 Penyakit ini
Sajiansedap.com - Apakah anda penyuka petai?
Beberapa orang pasti sangat suka dengan petai sebagai makanan pelengkap yang favorit.
Meski memiliki bau yang khas, nyatanya petai tetap jadi pilihan apalagi saat makan lalapan loh.
Melansir laman Kompas.com, petai juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Di antaranya sebagai antidepresan karena mengandung tryptophan.
Kemudian mengandung karbohidrat yang terdiri dari sukrosa, fruktosa, dan glukosa.
Tapi tahukah kamu, ternyata tak hanya buah petai yang bermanfaat, kulitnya pun bermanfaat loh.
Tapi bukan untuk dimakan, melainkan direbus dan diminum airnya.
Penasaran kan?
Melansir laman Sajian Sedap, air rebusan kulit petai bisa menjadi obat beberapa penyakit, di antaranya :
1. Obat Impotensi
Air rebusan kulit petai ternyata bisa mencegah dan mengobati impotensi.
Caranya pun mudah, kamu hanya perlu merebus air 400 ml dengan potongan kecil kulit pete hingga mendidih.
Baca Juga: Resep Tempe Goreng Petai Enak, Pelengkap Sempurna Untuk Makan Siang
Jika sudah minum saat siang atau malam hari setelah makan.
2. Obat Asam Urat
Agar bisa jadi obat asam urat, kamu hanya perlu merebus air dan kulit petai.
Kemudian konsumsi air rebusan selama 4-7 hari secara teratur dalam keadaan baru atau fresh.
3. Obat Diabetes
Agak beda dari dua penyajian di atas, untuk diabetes kulit petai direbus dengan ketupat.
Potong kecil-kecil kulit petai lalu masukkan dalam ketupat.
Kemudian rebus dengan air dan tambahkan sedikit gula merah.
Jika sudah saring dan minum secara rutin.
Mudah bukan?
Bahaya Makan Petai
Kendati begitu, ada baiknya kita jangan mengonsumsi petai secara berlebihan.
Hal ini disebabkan, konsumsi petai memiliki dampak negatif pada Kesehatan.
Apa saja?
Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini :
1. Menimbulkan Bau Mulut
Tak mengherankan, ada sebagian besar orang yang menjauhi petai karena bau yang khas.
Hal ini tentu dapat mengganggu penampilan dan menurunkan kepercayaan diri seseorang.
Sebaiknya, gunakan cairan pembersih mulut setelah menyantap petai.
2. Sakit Perut
Selain jadi tambahan dalam masakan, banyak juga orang yang mengonsumsi petai secara mentah.
Kebiasaan memakan petai mentah yang masih sering dilakukan, ternyata bisa menimbulkan bahaya, lo.
Jika cara mengolahnya tidak bersih, besar kemungkinan masih terdapat cacing dan bakteri pada petai.
Kandungan karbohidrat kompleks nantinya juga dapat membentuk gas di perut, sehingga menimbulkan sensasi tersengat dan kembung.
3. Penyebab Gagal Ginjal
Siapa sangka, penyakit berbahaya ini bisa disebabkan dari petai.
Dikenal dapat meningkatkan selera makan, petai mengandung asam djenkolic.
Petai juga kaya asam amino, dimana didalamnya terdapat zat sulfur yang sedikit beracun.
Jika terlalu banyak dikonsumsi, konsentrasi tinggi zat sulfur dapat mengakibatkan gagal ginjal akut, asam urat, obstruksi kemih dan nyeri spasmodik.
4. Rematik
Walaupun rasanya menggoda selera, keseringan makan petai bisa memicu penyakit rematik.
Ada baiknya, sesekali cobalah hindari olahan petai dan pilih sajian lalapan yang rasanya tak kalah nikmat dan menyegarkan mulut.
5. Sakit Kepala
Mengonsumsi petai berlebihan dapat menyebabkan sakit kepala, sehingga sebaiknya makanan berbentuk oval ini tak terlalu banyak dikonsumsi.
Baca Juga: Resep Nasi Goreng Petai Enak, Menu Istimewa Untuk Sarapan Hari Ini
6. Meningkatkan Kadar Asam Urat
Selain tinggi asam amino, petai juga mengandung purin tingkat sedang atau tinggi.
Seperti diketahui, makanan yang kaya kandungan purin dapat meningkatkan kadar asam urat.
Oleh karena itu, kendati memiliki banyak manfaat dan rasanya lezat sebaiknya tak dimakan berlebihan.
Dapatkan aneka resep praktis dan mudah langsung dari handphone sase lovers dengan berlangganan emagz tabloid saji dengan klik di sini
Artikel Telah Ditayangkan di intisari.grid.id dengan Judul, Jadi Obat Ajaib Termasuk Mengatasi Impoten, Rutin Rebus Kulit Petai dan Minum Airnya Bisa Sembuhkan 3 Penyakit Ini
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | intisari |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR