Pada 2016, Zhang membangun tiga rumah kaca.
Satu rumah kaca hanya digunakan untuk menghancurkan dan mengaduk sampah.
Lalu, setelahnya probiotik dimasukkan ke dalam sampah yang sudah hancur itu untuk mengubahnya menjadi tempat telur lalat menetas menjadi belatung.
Baca Juga: Banyak Nyamuk dan Kecoa di Rumah Anda? Coba Pakai Bumbu Dapur Ini, Dijamin Ampuh Mengusirnya!
Sementara rumah-rumah kaca lainnya berisi tumpukan nampan, yang berisi sampah rumah tangga yang sudah diolah untuk menampung belatung.
Belatung di sampah itu kemudian tumbuh dengan mengonsumsi nitrogen, fosfor, dan minyak yang ada di dalam sampah.
Lalu, kotoran mereka bisa diolah menjadi pupuk yang digunakan warga untuk menyuburkan tanaman.
Sementara belatungnya, yang dijual dengan harga 10.000 yuan atau sekitar Rp21 juta per ton bisa digunakan sebagai makanan ayam, ikan, udang, atau burung.
Baca Juga: Jangan Lagi Usir Cicak Kalau ada di Ruang Makan, Ternyata Memiliki Manfaat Bagi Umat Manusia
Baca Juga: Tak Perlu Perangkap, Usir Cicak Cepat dan Mudah dengan 5 Bahan Alami Ini
Source | : | Kaltim.tribunnews.com |
Penulis | : | Siti Afifah |
Editor | : | Siti Afifah |
KOMENTAR