SajianSedap.com - Hujan deras mulai turun disejumlah kota.
Tidak heran, jika kita akan selalu kehujanan di tengah jalan.
Setelah sampai rumah, ada baiknya kita tidak boleh langsung mandi setelah kehujanan.
Bagi sebagian orang, kehujanan kemudian membuat kondisi kesehatan menurun.
Beberapa keluhan yang umum dialami seperti pusing, pilek, hingga demam.
Tapi, hal itu ternyata bisa dicegah. Bagaimana caranya?
Cara Cegah Efek Samping Dari Mandi Air Hangat
Ketika tubuh pulang ke rumah dalam kondisi kebasahan, Kepala Klinik Pratama Permata Bunda, Bekasi Timur, Dr. Sumiati Yusup menyarankan agar kita langsung mandi.
"Sebab kalau tidak langsung mandi beberapa saat kemudian baju basah, menggigil," ujarnya ketika ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2019).
Suhu tubuh pada umunnya akan hangat setelah kehujanan.
Itulah mengapa banyak orang memilih menggunakan air hangat, agar perubahan suhu tubuh tak terlalu drastis dan menyebabkan sakit kepala atau pilek.
Padahal, suhu air yang digunakan sebetulnya juga perlu menyesuaikan kondisi dan tidak harus selalu hangat.
Gunakanlah air dengan suhu normal, kecuali ketika udara sedang terlalu dingin.
"Dengan air biasa tubuh akan mengadaptasi (suhu)," kata dia.
Setelah mandi, isilah perut dengan minuman atau makanan hangat.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Konsumsi suplemen multivitamin juga bisa dilakukan jika kamu merasa tubuh tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dari makanan.
"Sesuai kebutuhan. Kalau nutrisi cukup, buah cukup, stamina terjaga, tidak perlu vitamin," katanya.
Sejumlah kota di Indonesia mulai rutin diguyur hujan setiap hari.
Di musim ini, biasanya ada beberapa penyakit yang sering diderita masyarakat.
Kepala Klinik Pratama Permata Bunda, Bekasi Timur, Dr. Sumiati Yusup menyebutkan, salah satu penyakit langganan adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yang pada seminggu terakhir ini dialami cukup banyak pasiennya.
Penyakit lainnya adalah diare, penyakit kulit, hingga tuberculosis (TB).
"Penyakit kulit, gatal-gatal, varicella (cacar air), itu penyakit musiman terbanyak. ISPA, diare, TB," kata Sumiati ketika ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2019).
Bahkan angka penderita TB, menurut Sumiati, juga sudah tinggi sejak tiga bulan terakhir atau ketika musim kemarau.
Karena sifat kuman yang dorman (tidur), maka virus penyakit itu bermunculan ketika banyak frekuensi orang yang mengalami batuk-batuk.
Cegah penyakit di musim hujan Kepada para pasien, Sumiati tak bosan mengingatkan untuk menerapkan pola hidup sehat.
Ia memonitor para pasien agar menjalani terapi holistik, mulai dari mereka bangun tidur, sarapan, hingga menjalani olahraga.
Baca Juga: Selama Ini Kita Salah, Madu Ternyata Tidak Boleh Dicampur dengan Air Panas! Efeknya Bahaya Banget
Salah satu anjuran yang diberikannya adalah meminta pasien banyak mengonsumsi makanan hangat, seperti sup serta menjaga asupan air, buah-buahan dan sayur-sayuran.
Untuk menjaga agar suhu tubuh tetap hangat, ia tidak merekomendasikan konsumsi kopi.
"Sore saya tidak anjurkan ngopi, bisa wedang atau minuman lainnya untuk menghangatkan tubuh supaya stamina kuat di musim hujan," tuturnya.
Jika perlu, kita juga bisa mengonsumsi suplemen multivitamin selama musim hujan.
Terutama ketika kita merasa asupan nutrisi harian kita masih kurang.
Namun hal terpenting adalah tetap menyesuaikannya dengan kondisi tubuh.
"Jadi sesuaikan kondisi pasien saja karena vitamin dosis tinggi pun tidak dianjurkan, karena akan mengganggu fungsi ginjal," ucapnya.
KOMENTAR