"Bahagia iya, karena kita menikah dengan orang yang kita cintai.
Tapi ada sedihnya, suami lagi di Jakarta, aku di Bandung, aku ditengok seminggu sekali," imbuh Nita Thalia.
Meski begitu, Nita Thalia mengaku sudah mengetahui risikonya ketika menyanggupi jadi istri kedua.
"Cuma aku udah memikirkan risiko jadi istri kedua. Satu, pasti dicibir orang.
Kedua, pasti jarang ditengok Karena kita gak satu daerah, beda dengan sekarang kita sama-sama di Jakarta," ujarnya.
Nita pun membongkar hubungannya dengan istri pertama sang suami.
"Jangankan statusnya yang cinta segitiga, yang sepasang aja suami-istri awal-awal pernikahan pasti ada ributnya," tambahnya.
Mengenai konflik yang terjadi dengan istri pertama, Nita Thalia mengaku tidak ada.
Justru, ia lebih banyak ribut dengan sang suami.
"Aku gak pernah ribut sama istri pertama, cuman aku ributnya sama suami," bongkar Nita Thalia.
Ketika memutuskan jadi istri kedua di usia 18 tahun, Nita Thalia mengaku banyak dibantu oleh istri pertama.
"Dulu aku nikah umur 18 tahun, sifat masih kekanak-kanakan, belum dewasa, egoisnya masih tinggi banget. Yang meredakan, yang bikin adem, ngasih wejangan itu istri pertama," ungkapnya.
Maka dari itu, Nita Thalia mengaku dan memuji bahwa guru terbaik setelah orangtuanya adalah istri pertama.
"Aku bilang ke semua orang, guru terbaik setelah orangtua aku ya istri pertama. Beliau lah yang mengajarkan aku sabar, ikhlas," puji Nita Thalia untuk istri pertama.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR