Jadi Favorit Orang Indonesia, Ternyata Petai Menyimpan Bahaya Bagi Kesehatan, Mengerikan Banget!
Sajiansedap.com - Bagi masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing dengan Petai.
Apakah petai merupakan salah satu makanan favorit Anda?
Meski baunya sering dianggap menyengat dan mengganggu, namun hal tersebut tak membuat orang-orang lantas kehilangan minat terhadap petai.
Tapi siapa sangka petai punya dampak mengerikan ini?
Baca Juga: Wajib Tahu, Rutin Rebus Kulit Petai dan Minum Airnya Bisa Jadi Obat Alami Untuk 3 Penyakit ini
Bahkan bisa sampai sebabkan gagal ginjal, lo!
Meski memiliki bau yang khas, tidak menjadikan petai kehilangan eksistensinya.
Orang Indonesia kerap menyajikan petai dengan beragam cara.
Penasaran apa saja caranya?
Cara Penyajian Petai
Mulai dari langsung dimakan, direbus, digoreng, dibakar, hingga menjadi teman makan lalapan yang segar.
Kendati ada yang menjauhi petai karena baunya yang khas, ternyata petai juga memiliki manfaat bagi kesehatan.
Petai mengandung zat gizi makro lengkap yaitu karbohidrat, protein dan lemak.
Baca Juga: Resep Sambal Goreng Tahu Petai Enak, Menu Pelengkap yang Sukses Bikin Tambah Nasi
Baca Juga: Resep Nila Goreng Sambal Petai Enak, Praktis Untuk Menu Makan Malam
Selain itu, protein yang ada pada petai akan menjadi zat pembangun dan pengganti sel tubuh yang rusak.
Petai juga memiliki kandungan magnesium dan kalsium yang cukup tinggi, sehingga bermanfaat untuk Kesehatan tulang.
Untuk ibu hamil, petai memiliki kandungan omega 3 yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan mata serta otak janin.
Kendati begitu, ada baiknya kita jangan mengonsumsi petai secara berlebihan.
Hal ini disebabkan, konsumsi petai memiliki dampak negatif pada kesehatan.
Apa saja?
1. Menimbulkan Bau Mulut
Tak mengherankan, ada sebagian besar orang yang menjauhi petai karena bau yang khas.
Hal ini tentu dapat mengganggu penampilan dan menurunkan kepercayaan diri seseorang.
Sebaiknya, gunakan cairan pembersih mulut setelah menyantap petai.
Baca Juga: Resep Sayur Taoco Petai Enak, Menu Berkuah Sederhana yang Menggiurkan
2. Sakit Perut
Selain jadi tambahan dalam masakan, banyak juga orang yang mengonsumsi petai secara mentah.
Kebiasaan memakan petai mentah yang masih sering dilakukan, ternyata bisa menimbulkan bahaya, lo.
Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini :
Jika cara mengolahnya tidak bersih, besar kemungkinan masih terdapat cacing dan bakteri pada petai.
Kandungan karbohidrat kompleks nantinya juga dapat membentuk gas di perut, sehingga menimbulkan sensasi tersengat dan kembung.
3. Penyebab Gagal Ginjal
Siapa sangka, penyakit berbahaya ini bisa disebabkan dari petai.
Dikenal dapat meningkatkan selera makan, petai mengandung asam djenkolic.
Petai juga kaya asam amino, dimana didalamnya terdapat zat sulfur yang sedikit beracun.
Jika terlalu banyak dikonsumsi, konsentrasi tinggi zat sulfur dapat mengakibatkan gagal ginjal akut, asam urat, obstruksi kemih dan nyeri spasmodik.
4. Rematik
Walaupun rasanya menggoda selera, keseringan makan petai bisa memicu penyakit rematik.
Ada baiknya, sesekali cobalah hindari olahan petai dan pilih sajian lalapan yang rasanya tak kalah nikmat dan menyegarkan mulut.
Baca Juga: Resep Nasi Bakar Teri Petai Enak, Menu Sarapan Spesial Di Hari Minggu
5. Sakit Kepala
Mengonsumsi petai berlebihan dapat menyebabkan sakit kepala, sehingga sebaiknya makanan berbentuk oval ini tak terlalu banyak dikonsumsi.
6. Meningkatkan Kadar Asam Urat
Selain tinggi asam amino, petai juga mengandung purin tingkat sedang atau tinggi.
Seperti diketahui, makanan yang kaya kandungan purin dapat meningkatkan kadar asam urat.
Oleh karena itu, kendati memiliki banyak manfaat dan rasanya lezat sebaiknya tak dimakan berlebihan.
Dapatkan aneka resep praktis dan mudah langsung dari handphone sase lovers dengan berlangganan emagz tabloid saji dengan klik di sini
Artikel Telah Ditayangkan di intisari.grid.id dengan Judul, Stop Berlebihan Konsumsi Petai! Banyak Difavoritkan Orang Indonesia, Siapa Sangka Petai Menyimpan Dampak Mengerikan Ini
Source | : | intisari |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR