Selama ini Kita Sudah Salah Besar! Keringkan Rambut Secara Alami Lebih Berbahaya Dibanding Pakai Hair Dryer! Begini Kata Ahli
SajianSedap.com - Keramas merupakan kegiatan yang harus kita lakukan minimal dua hari sekali.
Hal tersebut agar rambut tetap lebih sehat dan terhindari dari masalah rambut, seperti ketombe dan rambut kering.
Nah, setelah keramas kita biasanya lebih memilih mengeringkan rambut dengan hair dryer untuk kering yang lebih cepat.
Hair dryer juga dipakai untuk menata rambut agar penampilan lebih baik.
Namun, sering ada pemikiran bahwa menggunakan hair dryer akan merusak rambut.
Baca Juga: Terbongkar Rahasia Pedagang Buat Tahu Isi Kriuk yang Renyah Walau Sudah Dingin, Ini Kunci Rahasianya
Salah satunya rambut akan kering dan pecah-pecah.
Maka dari itu orang akan lebih memilih untuk mengeringkannya secara alami.
Tapi mengeringkan rambut dengan cara alami ternyata lebih merusak rambut, lho!
Lho, kok bisa?
Mengutip dari Nova.Id, berikut ini bahayanya keringkan rambut secara alami.
Bahaya Keringkan Rambut Secara Alami
Pemikiran kita bahwa mengeringkan rambut secara alami akan lebih sehat dibandingkan dengan pakai hair dryer ternyata salah.
Sebuah penelitian yang diinisiasi oleh Annals of Dermatology menemukan jika mengeringkan rambut dengan cara hair dryer lebih sehat ketimbang memakai udara alami.
Baca Juga: Cara Membuat Donat Bulat Sempurna dan Tidak Penyok ala Bakery Terkenal, Ternyata Ini Rahasianya!
Penelitian menemukan bahwa ini disebabkan oleh bagaimana rambut kita merespons basah.
Serat rambut membengkak dan menjadi lebih lemah saat lembap.
Jadi membiarkannya mengering secara alami tanpa terpapar hair dryer itu membuat rambut rusak.
Menurut The Sun, Dr Tim Moore, kepala petugas teknologi di GHD, menjelaskan dalam menanggapi penelitian.
"Rambut yang mengering secara alami membuat korteks bengkak, karena bersentuhan dengan air untuk jangka waktu yang lebih lama.
"Pembengkakan berulang dan pengeringan rambut yang lambat menyebabkan selaput kompleks sel (lem yang menyatukan kutikula) pecah, yang merusak rambut."
Pada dasarnya, menggunakan pengering rambut memang menyebabkan lebih banyak kerusakan permukaan - seperti kekasaran, dehidrasi, dan hilangnya warna pada rambut kita.
Tetapi menggunakan pengering yang berjarak 15 cm dari rambut, dan dengan gerakan yang terus-menerus, ujungnya menyebabkan lebih sedikit kerusakan daripada jika kita mengeringkan rambut secara alami.
Perawatan rambut juga tak selamanya menggunakan obat rambut.
Baca Juga: Jangan Dibuang! Coba Siram Air Rebusan Mi Instan ke Tanah dan Lihat Efeknya yang Tak Disangka-sangka
Ada cara yang alami yaitu dengan menyampurkan garam dengan shampoo untuk masalah rambut.
Berikut ini adalah manfaat menggunakan garam pada rambut dengan cara mencampurkannya ke dalam sampo sebelum menggunakannya untuk keramas:
1. Mencegah Kelebihan Minyak
Jika kita memiliki permasalahan rambut berminyak, garam adalah solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut.
Garam dapat mengontrol kelenjar sebaceous yang terlalu aktif pada kulit kepala yang dapat menyebabkan minyak berlebih.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Caranya, cukup tambahkan 2 atau 3 sendok makan garam pada sampo yang biasanya digunakan dan keramas dengan itu.
Hasilnya akan terlihat setelah beberapa kali melakukannya.
2. Mengatasi Ketombe
Ketombe adalah sel kulit mati yang mengelupas pada kulit kepala.
Jika kita mulai menggunakan garam untuk rambut, hal itu dapat merangsang sirkulasi dan menghilangkan serpihan ketombe pada kulit kepala.
Selain itu, garam juga melindungi kulit kepala dari pertumbuhan jamur.
Hal yang perlu kita lakukan adalah membelah rambut menjadi beberapa bagian.
Lalu taburkan 1-2 sendok teh garam di kulit kepala dan pijat dengan jari yang basah selama 10 menit, kemudian cuci seperti biasanya.
3. Meningkatkan pertumbuhan rambut
Garam sangat bermanfaat bagi pertumbuhan rambut.
Garam dapat mencegah, menghentikan rambut rontok dan merangsang pertumbuhan rambut baru.
Artikel ini telah tayang di Nova.id dengan judul Duh, Mengeringkan Rambut Alami Lebih Bahaya Dibanding Pakai Hair Dryer
Penulis | : | Rafida Ulfa |
Editor | : | Rafida Ulfa |
KOMENTAR