Dilansir dari The Beijing News, Zhang mengatakan, pasukan lalatnya saat masih berupa belatung amat menyukai sampah, kotoran manusia, dan buah-buahan busuk.
Metabolisme mereka membantu proses pembusukan sampah yang akhirnya menghasilkan produksi turunan berupa pupuk dan makanan hewan.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini
"Saya memulai eksperimen ini pada 2014."
"10 ton sampah bisa menghasilkan 1,2 ton lalat,"kata Zhang.
Zhang mengatakan, saat peternakan lalat itu dibuka pertama kali pada 2016, tidak ada warga yang mau membuang sampah rumah tangganya ke tempat itu.
Namun, berkat upaya pemerintah lokal mendorong upaya daur ulang sampah, kini peternakan lalat itu menampung 12 ton sampah sehari.
Zhang menegaskan, seluruh proses daur ulang di tempat itu amat bersih dan aman.
Sebab, lalat tidak membawa patogen atau mikroorganisme.
Source | : | Kaltim.tribunnews.com |
Penulis | : | Siti Afifah |
Editor | : | Siti Afifah |
KOMENTAR