Diikuti rendahnya konsumsi susu, konsumsi daging olahan yang tinggi, rendahnya konsumsi sayur dan buah, asupan daging merah yang tinggi, hingga konsumsi minuman bergula tinggi.
Studi tersebut menyertakan data dari asupan pola makan orang dewasa di AS antara 2013-2016 dari Survei Kesehatan dan Nutrisi Nasional.
Sementara data kasus kanker di 2015 berasal dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.
Para peneliti menggunakan model penelitian perbandingan resiko yang melibatkan angka estimasi kasus kanker yang terkait dengan pola makan buruk.
Mereka kemudian mengevaluasi berapa besar diet berimbas terhadap kasus kanker di AS.
Estimasi-estimasi tersebut dibuat menggunakan keterkaitan diet dan kanker di beberapa studi lain.
Zhang mengatakan, studi-studi sebelumnya menyuguhkan bukti yang kuat bahwa konsumsi daging olahan meningkatkan risiko kanker usus besar, dan konsumsi biji-bijian utuh yang rendah bisa menurunkan risikonya.
"Namun, penelitian kami menghitung jumlah dan proporsi kasus kanker baru yang dikaitkan dengan pola makan buruk di level nasional," kata Zhang.
Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini :
Source | : | Hits.grid.id |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR