Olahraga Tak Jamin Sehat, Waspadai Gejala Sakit yang Renggut Nyawa Agung Hercules! Nomor 1 Terjadi Saat Bangun Tidur
SajianSedap.com - Kabar duka kembali menyelimuti dunia hiburan Indonesia.
Penyanyi dan aktor Agung Hercules meninggal dunia karena kanker otak pada hari Kamis (1/8/2019) di usia 51 tahun.
Diketahui, sebelum meninggal pria dengan nama asli Agung Santoso ini hampir setahun berjuang melawan kanker otak glioblastoma stadium empat.
Komedian Bedu mengabarkan bahwa penyakit glioblastoma ini pertumbuhannya cepat.
Baca Juga: Sembuh Total dari Kanker Payudara, Nyawa Artis Senior ini Bisa Selamat Berkat Minum Buah ini
“Sakit cancer (tumor) di otak kiri, Glioblastoma stadium 4,” kata Bedu saat dihubungi wartawan Tribunnews, Minggu (16/6/2019).
Menurutnya, glioblastoma telah menjalar dengan cepat di kepala Agung Hercules.
“Pertumbuhannya sangat cepat,” lanjut Bedu.
Diketahui, di kalangan medis, glioblastoma dikenal sangat agresif.
Lalu, apa itu kanker otak glioblastoma?
Gejala Glioblastoma yang Dialami Agung Hercules
Dikutip dari Kompas.com melansir Hello Sehat, glioblastoma juga dikenal dengan sebutan glioblastoma multiforme (GBM), yang merupakan tumor otak atau glioma yang berkembang dengan sangat cepat.
Glioblastoma termasuk ke dalam tumor ganas (kanker) stadium 4, di mana sebagian besar sel tumor akan terus bereproduksi dan membelah diri pada waktu tertentu.
Tumor ini terbentuk dari perkembangan abnormal sel otak yang disebut dengan astrosit yang berfungsi menjaga kesehatan sel saraf otak.
Oleh karena itu, kanker ganas satu ini juga dikenal sebagai astrositoma stadium empat. Umumnya, kanker jenis ini terjadi pada orang dewasa.
Tapi, glioblastoma bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak.
Gejala yang muncul bisa berbeda-beda, bergantung bagian otak mana yang terserang tumor.
Namun, secara umum, glioblastoma memiliki beberapa gejala sebagai berikut:
1. Sakit kepala
Anda harus curiga kalau mengalami sakit kepala.
Apalagi kalau sakit kepalanya memburuk dari waktu ke waktu.
Penting untuk diperhatikan, sakit kepala karena tumor otak biasanya lebih buruk terjadi di pagi hari.
Ini terjadi karena tekanan di otak meningkat ketika berbaring, dan tumor dapat memperburuk keadaan tersebut.
2. Mual dan muntah
Mual dan muntah adalah dua tanda umum penyakit flu.
Namun, gejala-gejala ini juga bisa disebabkan oleh tumor otak yang menyebabkan peningkatan tekanan di dalam otak.
Jika gejala ini terus berlangsung bersamaan dengan sakit kepala, tanyakan kepada dokter untuk pendapat langsung dari ahli medis.
3. Kehilangan nafsu makan
Dalam tahap pertama, penderita tumor otak akan mengalami kehilangan nafsu makan.
Akibatnya, berat badan juga akan turun perlahan atau bahkan secara drastis.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
4. Meningkatnya ukuran kepala
tumor otak dapat menyebabkan kepala berbentuk tidak normal.
Bila Anda melihat tonjolan di satu sisi atau perubahan berat lainnya pada bentuk kepala , dokter dapat membantu kita memutuskan apakah itu memerlukan evaluasi lebih lanjut.
5. Rasa kantuk
Mengantuk biasanya tidak memberikan perhatian khusus.
Tetapi perhatikan insting Anda.
Jika Anda lesu atau mengantuk tanpa alasan yang jelas, hubungi dokter untuk meminta petunjuk dan evaluasi lebih lanjut yang mungkin diperlukan.
6. Perubahan penglihatan, pendengaran atau ucapan
Tergantung pada lokasi tumor otak, akan ada perubahan penglihatan, pendengaran, dan ucapan pada penderitanya.
Perhatikan pada perubahan mendadak dalam cara si kecil melihat, mendengar, atau berbicara.
Jika ada yang janggal, harus dievaluasi oleh ahli medis.
7. Perubahan kepribadian
Dalam kasus yang jarang terjadi, perubahan kepribadian dapat disebabkan oleh tumor otak yang memengaruhi otak bagian korteks serebral.
Jika perubahan suasana hati atau perubahan kepribadian tampak tiba-tiba atau berat, segera konsultasikan ke dokter.
8. Keseimbangan
Jika tumor berada di dekat batang otak, tumor dapat menyebabkan masalah keseimbangan.
Penderita tumor otak biasanya akan sangat sering jatuh karena masalah keseimbangan ini.
Jika Anda tiba-tiba mengalami kesulitan menjaga keseimbangannya, dokter dapat membantu mencarikan alasannya.
9. Kejang-kejang
Ketika tumor otak berada di permukaan otak, maka bisa menyebabkan kejang.
Meski banyak tindakan yang bisa memicu kejang, termasuk tertawa.
Jika Anda mengalami kejang, Anda harus menemui dokter.
Penyebabnya mungkin tumor atau sesuatu yang lain, tetapi kejang harus selalu dievaluasi.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR