"Setiap individu itu memiliki kapasitas intelektual, emosional, sosial, yang tercakup dalam sebuah karakter kepribadian yang khas," ujar Kasandra Putranto.
"Kemudian juga masih bisa melakukan segala kegiatan, dan kerjaannya, untuk itu harus ada pemeriksaan psikologis terhadap yang bersangkutan untuk bisa menjawab," tandasnya.
Menurutnya, setiap individu memiliki kapasitas intelektual, emosional, dan sosial yang tercakup dalam sebuah karakter kepribadian yang khas.
Publik figur umumnya sudah biasa mengendalikan emosi, mengesampingkan pikiran, dan perasaan meski dalam kondisi tidak nyaman.
Sehingga seorang publik figur tetap harus bekerja meski sedang diterpa banyak masalah.
Oleh karenanya, Kasandra Putranto merasa bahwa Gisel sudah terbiasa dengan hujatan-hujatan.
Mengingat, Gisel merupakan publik figur yang harus menerima dan terbiasa dengan komentar miring demi kelangsungan kariernya.
"Biasanya artis itu punya jam terbang tersendiri, mereka sudah ditempa dan terlatih untuk mengesampingkan masalah pribadi dan lebih mendahulukan kepentingan yang harus dilakukan," imbuh Kasandra Putranto.
Selain itu, lanjutnya, ada kebutuhan ekonomi yang menjadi pertimbangan Gisel masih bisa melakukan pekerjaannya demi kelangsungan hidup dan karir.
Tak hanya Gisel, Kasandra Putranto juga melihat kasus video syur ini juga membuat orang-orang terdekat merasa tertekan.
Ia menilai, kasus video tak senonoh berdurasi 19 detik itu berdampak pada keluarga Gisel, dan juga anaknya.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Source | : | Tribunstyle.com |
Penulis | : | Gustia |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR