Sedangkan, gulai taboh adalah sajian sayur pendamping berbahan baku santan dan terbuat dari ikan.
Gulai taboh dibuat menggunakan ikan laut dan dari ikan sungai. Gulai taboh mirip dengan sayur lodeh, yang membedakan adalah penggunaaan ikan dan bahan rempah-rempah dengan cita rasa khas Lampung.
Keunikan gulai taboh terletak pada proses pengasapan pada saat memasak.
Oleh karena itu, gulai taboh juga disebut sebagai Gulai Tabo Tapah Semalam karena ia harus diasapi selama 6 jam atau lebih sebelum disajikan.
Baca Juga: Resep Kerapu Bakar Kecap Enak, Hidangan Lezat Ala Restoran Di Pinggir Pantai
Kuliner Legendaris yang Masih Menjadi Primadona
Seruit dan gulai taboh merupakan contoh bagaimana kuliner mampu merekatkan kebersamaan di dalam suatu masyarakat.
Tak hanya memiliki cita rasa yang kaya akan rempah khas Sumatera, namun kedua kuliner khas Lampung ini juga menyimpan cerita, sejarah, kekhasan, dan potensinya tersendiri.
Gulai taboh dan seruit pun biasa disajikan di saat acara adat.
Pengamat budaya Lampung Dr. Eng. Admi Syarif mengungkapkan, seruit tadinya merupakan kuliner yang dinikmati di dalam keluarga secara bersama-sama.
“Seruit berasal dari kata nyeruit yang artinya dilakukan bersama-sama. Dulu, seruit disajikan dalam satu piring besar dan satu keluarga makan bersama. Itu yang menambah cita rasa dan memiliki filsafatnya sendiri,” papar Dr. Admi.
Dia juga menceritakan keunikan gulai taboh karena bisa diisikan macam-macam sayuran, seperti labu, terong, jagung muda. Selain itu, gulai taboh dinilai memiliki nilai komersil dan digemari banyak orang.
KOMENTAR